BANTENRAYA.COM – Rencana relokasi para pedagang yang di luar Stadion Maulana Yusuf, Ciceri, Kota Serang, menimbulkan pro dan kontra di kalangan para pedagang.
Pro dan kontra ini disampaikan oleh masing-masing perwakilan para pedagang usai pertemuan dengan Plt Kepala Disparpora Kota Serang dan Kepala Dinkop UKM Perindag Kota Serang, Wahyu Nurjamil.
Pertemuan dengan ratusan pedagang ini digelar di Gedung Gelanggang Remaja atau GGR, Komplek Stadion Maulana Yusuf, Ciceri, Kota Serang, Kamis 26 September 2024.
Salah seorang pedagang kopi di Stadion Maulana Yusuf, Meri Ardiani mengaku pihaknya sepakat dengan rencana relokasi pedagang ke dalam kawasan Stadion.
Baca Juga: Terkesan Kumuh, Pedagang Stadion Maulana Yusuf Kota Serang Bakal Direlokasi
“Saya rasa ini bagus banget. Biar agak tertib. Bersih. Menghilangkan pungli-pungli yang ada selama ini,” ujar Meri Ardiani, kepada awak media.
Ia menjelaskan, pengelolaan para pedagang yang sekarang membuat bingung, karena terlalu banyak yang mengaku sebagai pengurus.
“Kita nggak tahu mana pengurus yang benar mana yang nggak benar. Jadi semuanya ngaku pengurus. Jadi kalau dengan Pak Kepala Dispora yang sekarang dia akan menentukan siapa pengurus yang diakui sama mereka,” jelas dia.
Namun berbeda hal dikatakan Suharyadi, Salah seorang pedagang es ini mengaku keberatan jika direlokasi ke dalam Stadion MY.
Baca Juga: Calon Bupati Serang Ratu Rachmatu Zakiyah Bertekad Tekan Kasus Kekerasan
Ia beralasan tidak menimbulkan kekumuhan, dan kemacetan di sepanjang jalan kawasan Stadion Maulana Yusuf, karena berjualan di awning dekat sempadan perlintasan rel kereta api.
Suharyadi sendiri mengaku yakin tidak akan direlokasi ke dalam Stadion, karena menempati lahan milik PT KAI.
“Ya kalau yang di auning kalau bisa jangan, karena itu kan nggak mengganggu juga. Itu di luar area stadion,” ujar Suharyadi, kepada awak media.
Menurut dia, para pedagang yang berada di sempadan perlintasan rel kereta api tidak menimbulkan kemacetan kendaraan.
Baca Juga: Link Nonton Series Komedi Sekotengs Episode 1 dan 2 Segera Tayang, Dijamin Ngakak
“Kalau misalnya di deretan PT KAI kalau bisa jangan direlokasi. Kalau mau dirapihin aja. Justru yang bikin kemacetan bukan dari pedagang tapi parkiran,” ucap dia.
Suharyadi menuding kemacetan disebabkan karena para pedagang yang berjualan berjejer di sepanjang jalan depan pagar Stadion.
“Kalau misalnya pedagang yang di tembok itu nggak ada lancar. Soalnya yang bikin macet area tembok bukan di auning. Justru parkir motornya di auning, belanjanya ke pedagang pinggir tembok. Jadi itu yang bikin macet,” jelasnya.
Soal pindah ke dalam Stadion Maulana Yusuf, ia harus berembuk terlebih dahulu dengan para pedagang yang berjualan di awning, karena yang jualan di awning bukan hanya dirinya saja.
Baca Juga: Cara Membuat Bolu Pisang yang Empuk, Cocok untuk Teman Ngopi
“Kurang tau masalah setuju gak setuju mah. Soalnya yang ngisi di jalur rel itu kan banyak bukan saya doang. Paling kita rembukin dulu yang di auning semuanya. Gimana kesepakatan yang bagus. Kalau saya sepihak nggak bisa. Nanti saya merasa disalahin sama teman-teman juga,” tandas dia. ***