BANTENRAYA.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten terus menggenjot penguatan ekonomi di tingkat desa melalui pembentukan 1.551 Koperasi Merah Putih.
Program yang diinisiasi oleh Presiden RI Prabowo Subianto ini digadang-gadang sebagai langkah strategis untuk menumbuhkan kemandirian ekonomi masyarakat desa, tak terkecuali di seluruh wilayah Banten.
Dalam upaya memastikan program berjalan optimal, Pemprov Banten bersama Kementerian Koperasi dan UKM menurunkan 154 asisten bisnis yang akan bertugas sebagai pendamping lapangan.
Mereka nantinya akan membantu koperasi dalam penyusunan proposal usaha, pemetaan potensi lokal, hingga perencanaan bisnis yang berkelanjutan.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Banten, Agus Mintono, menjelaskan bahwa keberadaan asisten bisnis ini menjadi ujung tombak agar koperasi tidak hanya berdiri secara administratif, tetapi juga mampu menghasilkan kegiatan ekonomi yang nyata.
BACA JUGA: Aksi Bersih-Bersih, Sepekan Polres Serang Tangkap 9 Pelaku Kejahatan
“Kementerian Koperasi telah menetapkan sekitar 154 business assistant untuk mendampingi koperasi Merah Putih yang ada di Banten. Mereka ini berperan sebagai konsultan dalam menyusun rencana bisnis, menentukan potensi usaha, dan menyiapkan kebutuhan permodalan,” kata Agus, Jumat (10/10/2025).
Agus menjelaskan, selain asisten bisnis, pemerintah juga membentuk Project Management Officer (PMO) di tiap kabupaten/kota serta di tingkat provinsi. Para PMO ini nantinya bertugas memantau pelaksanaan program agar tetap berjalan sesuai arah kebijakan nasional.
“Dua orang PMO ditempatkan di setiap kabupaten/kota, dan dua lagi di tingkat provinsi. Total ada 18 orang yang dibiayai melalui dana dekonsentrasi Kementerian Koperasi,” jelasnya.
Agus menegaskan, setiap koperasi wajib memiliki rencana bisnis yang matang sebelum mengajukan bantuan modal. Hal itu penting dilakukan agar dana yang diterima benar-benar digunakan sesuai kebutuhan usaha dan bukan sekadar formalitas.
“Koperasi harus tahu bajwa uang itu akan digunakan untuk apa. Jangan sampai sudah dapat dana tapi bingung mau dipakai buat apa,” tegasnya.
Sebagai upaya memperluas peluang usaha, Agus menerangkan jika pemerintah telah menyiapkan tujuh jenis sektor yang bisa digarap koperasi Merah Putih, di antaranya gas, sembako, gula, beras, apotek, klinik, dan ke depannya usaha simpan pinjam.
Lebih lanjut, Agus mengaku optimistis jika keberadaan koperasi Merah Putih di Banten akan menjadi penggerak ekonomi baru di tingkat desa sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat.
“Koperasi Merah Putih diharapkan bukan hanya wadah ekonomi, tapi juga simbol kemandirian masyarakat desa di Banten,” pungkasnya. ***