BANTENRAYA.COM – Kelurahan yang sudah terbentuk kampong keluarga berkualitas atau Kampung KB tetapi tidak menjalankan atau mengurusinya secara optimal akan dievaluasi.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana atau DP3AP2KB Lia Nurlia Mahatma usai acara Pembentukan dan Peresmian Kampung Keluarga Berkualitas, di Lapanga Sukmajaya, Kecamatan Jombang, Rabu, 29 November 2023.
Lia mengatakan, seluruh kelurahan yang sudah terbentuk Kamopng KB ini sudah mempunyai komitmen untuk menjalaninya, tetapi memang masih ada yang belum optimal.
“Sebelumnya sudah perlahan-lahan, namun itu tadi kembali pada pendekatan kepada masyarakat dan juga dukungan dari lintas sektor yang koordinasinya belum optimal,” kata dia.
Baca Juga: Biaya Haji Naik Jadi Rp 93,4 Juta, Calhaj Kota Serang Masih Baca Situasi
Lia menegaskan, kelurahan-kelurahan yang belum optimal dalam menjalankan Kampung KB akan dievaluasi.
Sebab, sambungnya, program ini merupakan amanat nasional yang memang harus dijalankan secara optimal dan maksimal.
“Kita akan mengevaluasi dan menekankan untuk bagaimana melaksanakan program ini,” tegasnya.
“Kalau sanksi mungkin itu kebijakan pimpinannya terkait bagaimana dilihat dari sebuah kinerja,” sambungnya.
Baca Juga: Bawaslu Kota Cilegon Pelototi Akun Media Sosial ASN, Haram Like dan Share Foto Peserta Pemilu
Ia menerangkan, sampai 2023 sudah terbentuk 35 kampung KB berkualitas di masing-masing kelurahan, tersisa 8 kelurahan yang belum ada dari 43 kelurahan se-Kota Cilegon.
Lia berharap, 8 kelurahan yang tersisa bisa menyusul pada 2024.
“Kita akan kejar, seluruh kelurahan akan kita bentuk, cakupannya baru 75 persen,” tuturnya.
Ia menjelaskan, tujuan dibentuknya KB ini salah satunya untuk percepatan pengetasan stunting.
Baca Juga: Puting Beliung Hantam Dua Rumah Warga Pandeglang
Saat ini, katanya, angka stunting Kota Cilegon sebesar 19,1 persen atau sebanyak 944 balita, sedangkan target nasional meminta di angka 14 persen.
“Pak Walikota ingin satu digit (penurunan persentase angka stunting), mudah-mudahan dengan kita mem-push angka 944 itu angka itu akan turun,” terangnya.
Menurut Lia, dengan adanya program KB ini berdampak baik bagi kelurahan yang ada di Kota Cilegon.
Di samping itu, program ini memang mendukung untuk pembangunam generasi muda yang berkualitas, baik dari segi pendidikan, kesehatan dan sosial ekonomi.
Baca Juga: DPRD Kabupaten Pandeglang Minta Pemkab Kaji Ulang Perizinan Indomaret di Kebon Cau
“Apalagi dengan dibantunya program-program pemerintahan dengan pendidikan beasiswa, pelayanan kesehatan, dan ada pemagangan di perusahaan-perusahaan,” ucapnya.
Sementara itu, Walikota Cilegon Helldy Agustian mengharapkan program KB ini bukan sekadar seremonial belaka.
Helldy mengatakan, program tersebut merupakan arahan pemerintah pusat agar setiap daerah membangun Kampung Berkualitas.
“Kita ingin keluarga-keluarga di Cilegon berkualitas, terutama dalam hal stunting, dalam hal pembangunan sumber daya manusia (SDM), itu kita mulai dari keluarga yang betul-betul berkualitas,” ujar Helldy.
Setelah terbentuknya KB ini, kata Helldy, peran kelurahan menjadi sangat penting untuk pembinaan di setiap RW dan RT agar paham tentang program-program pemerintah.
“Dari dua sampling ini di Sukmajaya dan Banjarnegara, ini menjadi motivasi bagi teman-teman yang lain. Sebelah mana dikasih tanda, jangan kasih tanda spanduk ini cuman seremonial saja,” pungkasnya.***















