BANTENRAYA.COM – Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah atau Dinkop UKM Kota Cilegon menggelar Business Matching dan Ekspo produk Program Inkubasi Wirausaha UMKM Kota Cilegon di The Royale Krakatau Hotel pada Rabu, 29 November 2023.
Kegiatan itu bekerjasama dengan Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi atau LKST Institut Pertanian Bogor atau IPB.
Hadir dalam acara tersebut 95 pelaku UMKM Kota Cilegon, pihak perbankan, dan para perwakilan dari industri.
Plt Asisten Daerah II Kota Cilegon Ahmad Aziz Setia Ade Putra mengatakan, kegiatan tersebut digelar dalam rangka memberikan pembinaan dan pendampingan terhadap para pelaku UMKM di Kota Cilegon.
Baca Juga: 5 Wisata Eksotis di Banten yang Jadi Incaran Wisatawan, Libruan Akhir Tahun 2023 Bisa Ke Tempat Ini
“Yang semula mungkin belum bisa mengembangkan usahanya, nah dengan pendampingan dari IPB ini ternyata mereka sudah bisa mengembangkan misalnya mulai dari produknya, kemasannya, termasuk pemasarannya,” katanya.
Selain melakukan pembinaan dan pendampingan, dalam kegiatan tersebut juga membahas terkait pelindungan terhadap para pelaku UMKM di Kota Cilegon.
Bentuk pelindungan yang akan diberikan oleh Pemkot Cilegon, kata Aziz, berupa pemberian bantuan permodalan melalui perbankan, hingga akan menerbitkan Peraturan Daerah atau Perda.
Untuk permodalan, UMKM Kota Cilegon akan diberikan bantuan pinjaman sebesar Rp 10 juta yang diajukan kepada perbankan yang telah ditunjuk oleh Pemkot Cilegon.
Baca Juga: Baru Sehari Dibuka, Tiket Indonesia Masters 2024 Sold Out untuk Beberapa Kategori
“Yang kita tunjuk adalah BPRSCM hanya pokoknya saja, untuk bunganya kita bantu melalui Dinas Koperasi. Jadi boleh, kita sudah konsultasi ke Kemendagri itu sekarang belum diaudit dulu. Jadi boleh (pinjaman), hanya saja persyaratannya harus terpenuhi,” ujarnya.
Sementara untuk perlindungan melalui Perda yang akan diterbitkan salah satunya mengarah kepada pemasaran produk UMKM yang akan diupayakan untuk masuk ke koperasi industry yang ada di Kota Cilegon.
“Potensi kita kota industri, banyak perusahaan dan sebagainya, pasar kita sangat luas, tinggal bagaimana kerja sama dengan mereka,” katanya.
“Makanya nanti 2024 ada Perda terkait pelindungan UMKM, salah satunya nanti diarahkan supaya para perusahaan ini membeli produknya di UMKM kita,” pungkas Aziz.
Baca Juga: Fakta Unik Ayam Cemani, Warnanya Hitam Penuh yang Sangat Mahal Hingga Puluhan Juta Rupiah
Kepala DinkopUKM Kota Cilegon Didin S Maulana mengungkapkan, Perda khusus pemberdayaan UMKM tersebut sangat penting untuk diterbitkan.
Pasalnya, Perda itu juga difungsikan untuk pelindungan UMKM terkait beragam masalah yang berkaitan dengan hukum.
“Merek aja kan kadang-kadang beda dikomplain, kerja sama ditipu segala macam. Sekarang itu masalahnya reseller itu nakal-nakal,” ucapnya.
“Ada yang bilang ke kita kapok pakai reseller itu karena pernah ditipu. Dia bikin produk, ternyata resellernya bikin produk lagi tapi tidak sebagus itu akhirnya dikomplain sama konsumen,” ungkapnya.
Baca Juga: BERITA DUKA! Mukti Tertabrak Kereta Api di Kubang Sepat Kota Cilegon dengan Kondisi Seperti Ini
Terkait merek dagang, Didin mengaku pihaknya telah menggratiskan pembiayaan untuk para pelaku UMKM Kota Cilegon yang telah memenuhi standar.
“Kita patenkan (Hak Paten) melalui Kemenekumham kita gratiskan semuanya, kan harus bayar 1,8 juta rupiah kita gratiskan, kalau sama pemerintah cuma 500 ribu rupiah kita gratiskan semuanya, sampai ke umur masa simpan atau expired date itu 6,6 juta rupiah kita seleksi yang siap, kita gratiskan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi Universitas IPB Erika Budiarti Laconi mengapresiasi Pemkot Cilegon atas keberpihakannya terhadap keberlangsungan dan pemberdayaan para pelaku UMKM.
“Alhamdulillah kita ini tahun kedua kita kerjasama dengan Dinas Koperasi dan UKM yang ada di Kota Cilegon. Tahun lalu kita ada 100 UKM, sekarang kita membina 95,” ujarnya.
Baca Juga: Nonton MAMA Awards 2023 di mana? Ini Link Streaming dengan Line Up Hari Kedua dan Cara Menonton
“Saya melihat betapa semangatnya ibu-ibu yang terus meningkatkan kreativitas mereka untuk berbisnis yang bisa menopang kehidupan dari keluarganya,” ujarnya.
Erika berharap melalui pembinaan dan pendampingan tersebut Pemkot Cilegon dapat membuat satu tempat yang bisa menampung semua produk UMKM khas Kota Cilegon untuk para wisatawan yang datang.
“Harapan kita tadi bahwa Cilegon akan membuat satu galeri, satu tempat belanja karya Kota Cilegon. Cilegon ini kan pintu gerbang dari ujung Jawa mau ke Sumatera. Tidak hanya pangan, tapi ada handy craft dan ada batik dengan motif Cilegon,” ucapnya.***