BANTENRAYA.COM – Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan akan berinvestasi terhadap pengelolaan sampah yang tengah dijalankan oleh Pemerintah Kota atau Pemkot Cilegon.
Investasi yang akan diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan itu dalam bentuk bantuan alat.
Program Officer Green International Project TF Green Transition Policy Bureau Ministry of Environment, Ryu Jini melalui penerjemahnya Adri mengatakan, tujuan kedatangannya ke Cilegon yaitu memberikan dorongan terhadap pengelolaan sampah yang tengah dijalankan Pemkot Cilegon di TPSA Bagendung.
“Kami akan memberikan support banyak agar perusahaan Korea yang sudah ke Cilegon itu untuk supaya lebih baik lagi ke depannya dalam pengembangan teknologi sampah di Cilegon,” katanya, Kamis, 9 November 2023.
Baca Juga: Curug Ciajeung dan Curug Kembar, Destinasi Wisata Alam di Banten yang Cocok Untuk Hilangkan Penat
Ryu mengungkapkan, saat ini sudah ada satu alat berupa mesin Shredder yang sedang diujicoba di pengelolaan sampah TPA Bagendung.
Ia berharap dengan adanya bantuan alat itu dapat meningkatkan produksi sampah yang diolah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat atau BBJP.
“Diharapkan ke depannya kami bisa support agar bisa menjadi satu line produksi untuk line pengelolaan sampah yang hasilnya bisa dijadikan bahan bakar. Mudah-mudahan itu bisa menjadi satu yang berguna untuk Pemkot Cilegon,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Kota Cilegon Sabri Mahyudin menjelaskan bahwa kedatangan mereka ke Cilegon hanya sebatas mensupport alat untuk produksi pengelolaan sampah.
Baca Juga: D’Climber Moves Adventure Serang Sediakan 3.000 Item Peralatan Outdor Dari Berbagai Merk Terkenal
“Jadi intinya mereka akan support dengan alat. Untuk teknologi kita akan tetap memakai teknologi yang dipakai di TPA Bagendung. Jadi mereka akan support terkait dengan alat-alat yang mereka punya,” ucapnya.
Sabri menyampaikan, melalui alat yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan ini diklaim dapat mempercepat produksi pengelolaan sampah di TPA Bagendung.
“Iya, investasi masuk dalam bentuk alat. Mereka tidak merubah teknologi yang kita pakai, tapi mereka akan mensupport kita dengan alat,” katanya.
“Jadi kalau sekarang percepatan produksinya misalkan satu ton per jam, mereka akan support kita misalnya menjadi 15 ton per jam didukung dengan alat yang ada,” ujarnya.
Baca Juga: 3 Fakta Menarik Timnas Indonesia vs Ekuador di Laga Perdana Piala Dunia U 17 2023
Kerjasama antara Pemkot Cilegon dengan Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan ini, kata Sabri, baru akan diproses setelah terbentuknya Badan Layanan Umum Daerah atau BLUD.
“BLUD prosesnya sudah diserahkan ke DLH. Kami saat ini sedang menyusun peraturan yang terkait dengan mekanisme pelaksanaan BLUD di perubahan anggaran. InsyaAllah kita targetnya di Januari kita sudah running semua prosesnya,” pungkasnya.***