Rabu, 24 Desember 2025
Banten Raya
  • Daerah
  • NasionalNew
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal
No Result
View All Result
Banten Raya
  • Daerah
  • NasionalNew
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal
Rabu, 24 Desember 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Banten Raya
  • Daerah
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal

Hal Ihwal Desain Kesejahteraan Publik

M Hilman Fikri Oleh: M Hilman Fikri
20 Juli 2022 | 06:17
De-generasi Petani: Sorotan Sosial-Politik

Riswanda PhD. Dokumentasi pribadi.

Bagikan Ke WhatsAppBagikan Ke FacebookBagikan Ke TwitterBagikan Ke Telegram

Oleh: Riswanda

BACAJUGA:

Banjir Regulasi, Budaya Kotak Centang, lalu Gosip Kacang?

Banjir Regulasi, Budaya Kotak Centang, lalu Gosip Kacang?

8 Mei 2023 | 18:41
De-generasi Petani: Sorotan Sosial-Politik

Kembali membicarakan IKN

27 September 2022 | 17:41
De-generasi Petani: Sorotan Sosial-Politik

RUU PRT, Lalai Anasir Perlindungan Anak

14 September 2022 | 09:43
De-generasi Petani: Sorotan Sosial-Politik

Makna Emotif Penataan Kebijakan Sosial

20 Agustus 2022 | 15:49

Rentetan penetrasi kebijakan bergulir penanda upaya hadirnya pemerintah di tengah himpitan ragam urusan kesejahteraan.

Riswanda (2021) berargumen, menaksir intervensi sosial sepatutnya menjadi pijakan uluran tangan kebijakan selaku pemecah masalah-masalah publik.

Bahasan Rancangan Undang-Undang Kesejahteraan Ibu dan Anak, beriring penghapusan beberapa regulasi yang dianggap problematis.

Baru saja Kementerian Sosial menghapuskan izin penyelenggaraan pengumpulan uang dan barang Yayasan Aksi Cepat Tanggap salah satunya.

Terlepas pro dan kontra yang mempertanyakan apakah gerak cepat kebijakan dua inisiasi terbilang tergesa-gesa atau justru dinilai terlambat, tolak ukur caritas kental mewarnai kebijakan sosial Nusantara.

Padahal, tersirat jelas dalam Wellbeing, Mindfulness and the Global Commons (McIntyre-Mills 2010), Kita diingatkan untuk berpijak pada pemikiran sejauh mana kecakapan desain kebijakan menumbuhkan kualitas ketahanan sosial.

Bagaimana insan Nusantara terjaga dan sadar akan lingkungan sekitar dalam artian sebenarnya, merupakan penanda cakap kebijakan. Keberlanjutan program berorientasi masa depan menjadi catatan penting.

Menukil Statistik Kesejahteraan Rakyat (BPS 2021), terhitung Maret tahun lalu, setiap 100 orang Indonesia berusia produktif (15-64 tahun) memiliki tanggungan 46 orang dalam rentang usia tidak produktif, yaitu 0-14 tahun dan 65 tahun ke atas.

Beban negara memastikan terciptanya lapangan kerja, ditambah darma 40,47 persen penduduk yang mencatatkan keluhan kesehatan serta memerlukan rawat jalan.

Sebagai kupasan, terdata 30 November 2021 saja, angka peserta JKN-KIS mencapai 229.514.068 jiwa (BPJS Kesehatan 2021). Dan masih banyak lagi ragam penanda capaian kesejahteraan rakyat yang laik mendapatkan pendalaman kajian, diantaranya angka partisipasi sekolah dan angka melek huruf, kondisi tempat tinggal, akses internet dalam pemanfaatan teknologi informasi dan seterusnya.

Refleksi kritis mengait seberapa tepat karakter bantuan atau program pemerintah bagi kesejahteraan masyarakat, tentu jitu mendapat sorotan. Artinya, jangan samoai baseline data sosial-ekonomi masyarakat menjadi sekadar orkestrasi pilihan politik dan bukan sarana edukatif bagi masyarakat.

Kampung tematik, misalnya, mungkin dapat disusul keberlanjutannya dengan kelurahan tematik, jika perlu RT/RW tematik wajib dikembangkan dari hanya sekadar slogan menarik disertai dengan baliho menampilkan wajah figur tokoh publik.

Diperlukan pendekatan multi-disiplin dengan melebarkan batas pakem tradisional dalam mendefinisikan pembangunan (manusia) sebagai tekanan indikator kesejahteraan.

Eksposur media bertutur pertolongan cepat berdasarkan viralisasi jejaring sosial terhadap kaum miskin yang hidup di jalanan merupakan satu langkah maju. Hanya saja, perlu diingat bahwa caritas ekslusif liputan saja sulit menjamin alur berkesinambungan pada intervensi kebijakan sosial.

Narasi ekslusif Sorotan Riswanda (2022) bertema Bagaimana Kehadiran Pemerintah Dalam Mengentaskan Kemiskinan? menghadirkan penggiat sosial, sekaligus teknokrat dan akademisi dengan pengalaman professional di sepuluh kedinasan OPD, memberi makna pengingat bahwa nalar kritis mutlak menilai program sosial-kesejahteraan.

Penelitian terkait telaah kritis implementasi program-program rehabilitasi sosial penanganan gepeng oleh Dinas Sosial Kota melalui perda tertentu misalnya, cukup mudah ditemukan di mesin pencari repository perpustakaan kampus.  Apakah program sejenis pencegahan, penanggulangan dan pemberantasan penyakit masyarakat juga sudah menyerap hasil konsepsi realitas seperti keberadaan kampung pengemis? Sebagian realitas bahkan terliput secara jurnalistik oleh Kompas TV (2015, 2016) dan CNN (2016).

Hasil bahasan RUU KUHP tentang hukuman bagi orang tua yang memanfaatkan anak untuk mengemis dengan pidana maksimal empat tahun (pasal 428 draf final) cukup penting terserap dalam pertimbangan program-program KS. Bukankah bukan hanya subsisdi BMM yang harus tepat sasar? Invididu yang terbukti menampung anak untuk dimanfaatkan mengemis atau menggelandang sewajarnya diganjar hukuman sama.

Termasuk denda menggelandang di ruang publik (pasal 429).  Solusi klasik bertagar ‘pembinaan’ tampaknya jenuh menyisir ragam kegiatan ketahanan sosial. Mekanisme berbasis pendalaman kajian tematik barangkali dapat menjadi penyegaran program di aras akselerasi program kesejahteraan terhadap ketidakpastian situasi sosial-ekonomi.

Keberimbangan pembangunan juga dapat ditelusuri melalui penanda wawasan lingkungan. Isu kesenjangan wilayah dapat ditelusuri melalui telaah potensi PAD dan indeks inovasi daerah.

Percepatan atau mengejar ketertinggalan pembangunan wilayah tertinggal nusantara sudah masuk dalam agenda pembangunan nasional. Pertanyaannya kemudian, bagaimana mengukur ketercapaian ragam program percepatan tersebut pada aspek pengkajian keberlanjutan tadi.

Solusi kebijakan terletak di sinergi perumusan dan pelaksanaan RPJM(D) terukur dari seberapa terintegrasi pendataan isu kewilayahan di masing-masing badan perencana daerah dalam menubuhkan kajian perencanaan.  Bukankah selama ini RPJMD menjadi acuan giat intra dan ekstra OPD? Jika masih terabaikan di tataran praksis, barangkali persamalahannya adalah pada cetak biru dari RPJMD itu sendiri yang lebih sering bernada abstrak dan mengawang alih-alih dapat menjadi rujukan ‘praxis’.

Atau boleh jadi penyusunan RPJMD sendiri belum lengkap menggalang partisipasi seluruh OPD sebagai pemangku kepentingan. Sehingga belum dirasakan sebagai kesepakatan. Arah pembangunan nasional perlu berpijak pada evaluasi berkala dan berkelanjutan terlepas dari figur kepemimpinan politik.

Penulis adalah associate professor analisis kebijakan publik.

Editor: Administrator
Tags: RiswandaSorotan Riswanda
Previous Post

Terbaru! 13 Link Twibbon Hari Jadi Kabupaten Purwakarta ke-54, Desain Elegan dan Kekinian

Next Post

PDIP Ingin Duetkan Rano Karno dan Andika Hazrumy di Pilgub Banten

Related Posts

Banjir Regulasi, Budaya Kotak Centang, lalu Gosip Kacang?
Kampus

Banjir Regulasi, Budaya Kotak Centang, lalu Gosip Kacang?

8 Mei 2023 | 18:41
De-generasi Petani: Sorotan Sosial-Politik
Sorotan Riswanda

Kembali membicarakan IKN

27 September 2022 | 17:41
De-generasi Petani: Sorotan Sosial-Politik
Sorotan Riswanda

RUU PRT, Lalai Anasir Perlindungan Anak

14 September 2022 | 09:43
De-generasi Petani: Sorotan Sosial-Politik
Sorotan Riswanda

Makna Emotif Penataan Kebijakan Sosial

20 Agustus 2022 | 15:49
De-generasi Petani: Sorotan Sosial-Politik
Sorotan Riswanda

Melampaui Perbahasan Stunting

2 Agustus 2022 | 09:53
De-generasi Petani: Sorotan Sosial-Politik
Sorotan Riswanda

Cut off Inovasi Muluk, Bidik Pangkal Masalah

2 Juli 2022 | 16:44
Load More

Popular

  • ilustrasi buruh tuntut kenaikan UMK 2026 di Banten

    Dewan Pengupahan Banten Rampung Bahas UMK 2026, Upah Naik Rp150 Ribu hingga Rp300 Ribuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kota Tanpa Kabel Semrawut, Kabel Sepanjang 14 Kilometer di Cilegon Mulai Ditanam Ke Bawah Tanah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resmikan Kawasan Tugu Baja Cilegon, Mimpi Robinsar dari 10 Tahun Lalu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemkab Lebak Habiskan Anggaran Rp15,7 Miliar untuk Gaji PPPK Paruh Waktu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejumlah Tamu Batalkan Pesanan Kamar Hotel di Anyer untuk Nataru, 1 Informasi Jadi Biang Keroknya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemkot Cilegon Tunggu Hasil Keputusan UMK dan UMSK Dari Pemprov Banten

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kejagung Tegaskan Pengangkatan Sekda Banten Legal, PTUN Jakarta Tolak Gugatan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tidak Ada Banten, Inilah 10 Provinsi Favorit yang Bakal Dikunjungi Selama Libur Nataru

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dewan Pengupahan Banten Kelar Rapat Pleno Bahas Upah, Berapa UMP Banten 2026?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jadwal Boxing Day Liga Inggris: Manchester United, Chelsea dan Man City Lawan Tim Kuat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Trending
  • Comments
  • Latest
SMAN 1 Cimarga

Pengakuan Siswi SMAN 1 Cimarga yang Ikut Mogok Sekolah, Bukan Dukung Siswa Merokok tapi……

18 Oktober 2025 | 12:16
Forum Honorer Kota Serang

Forum Honorer Serang Nilai Pelantikan 3.800 PPPK Paruh Waktu sebagai Pelecehan Martabat Pekerja

22 Oktober 2025 | 22:25
SMAN 1 Cimarga

Para Siswa SMAN 1 Cimarga Kena Mental Terus Dipojokan Warganet, Pemkab Lebak Kirim Psikolog

16 Oktober 2025 | 19:45
Walikota Cilegon siap mutasi pejabat eselon II

Daftar 10 Pejabat Eselon II Pemkot Cilegon yang Dijamin Tak Dimutasi Robinsar

10 Oktober 2025 | 08:53

Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional, Bjb Backup Total Pembiayaan UMKM

Asooooy… Kepala Desa akan Diajak Studi Banding ke Korea dan China

Seluruh Ospek di Kampus Diputuskan Digelar Online, Termasuk di Banten

Mudik Resmi Dilarang, Efektif 24 April

Anyar

Jelang Libur Nataru, Lalu Lintasdi Lokasi Wisata Anyar Masih Landai

24 Desember 2025 | 16:55
Kuliner

Lima Negara Dengan Wisata Kuliner yang Wajib dikunjungi Tahun 2026

24 Desember 2025 | 16:46
ridwan kamil

Jejak Digital Ridwan Kamil Kembali Viral, Ternyata Sempat Singgung Aura Kasih

24 Desember 2025 | 15:56
Telkomsel

Kampung Telkomsel Hadirkan Hiburan Digital bagi Warga Cipondoh

24 Desember 2025 | 15:53

Tag

2022 Andra Soni ASN banjir Banten BRI Brigadir J Cilegon drakor drama Korea Film Harga Tiket Helldy Agustian Indonesia Jadwal jadwal tayang Kabupaten Lebak kabupaten serang Kota Cilegon Kota Serang Lebak link nonton link twibbon lowongan kerja Pandeglang Pemkot Cilegon pemkot serang Pemprov Banten pilkada Polisi Preman Pensiun 6 Preman Pensiun 7 profil provinsi banten Ramadhan Robinsar serang sinopsis Skin Gratis spoiler sub indo Timnas Indonesia Twibbon UMKM viral
Banten Raya

© 2025 Banten Raya - Berkualitas dan Berbeda

Nomor ID Pers : 26666 | Status Pendataan : Terverifikasi Faktual | Sertifikat : 1393/DP-Verifikasi/K/VIII/2025

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Digital Banten Raya
  • Ecommerce Banten Raya
  • Siding Banten Raya
  • Share Banten Raya

Ikuti Kami

  • Daerah
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal

© 2025 Banten Raya - Berkualitas dan Berbeda