BANTENRAYA.COM – Wakil Bupati Serang Muhammad Najib Hamas meresmikan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atau SPPG Hikmatul Imam Desa Majasari, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang pada Jumat, 28 November 2025.
Pada kegiatan tersebut, Najib Hamas memberikan peringatan keras kepada seluruh petugas yang terlibat dalam program MBG supaya mamtuhi standar operasional prosedur (SOP).
Najib mengatakan, pihaknya juga telah memberikan arahan kepada Muspika, tim SPPG dan juga pihak masyarakat tentang mekanisme SOP program MBG tersebut
“Supaya makanan yang dikirim sampai ke penerima manfaat itu sesuai dengan SOP. Yang memasak, potong bahan, mencuci ompreng, harus memenuhi SOP,” ujarnya di lokasi, Jumat 28 November 2025.
Ia menjelaskan, dari kebutuhan 130 dapur SPPG, di Kabupaten Serang sendiri baru ada 52 dapur SPPG yang sudah beroperasi, sehingga pihaknya mendorong untuk melakukan percepatan.
BACA JUGA: SPPG MBG di Cilegon Diminta Belanja Bahan Pangan di Pasar Tradisional
“Proses pembangunan dapur kita akan pantau terus dipastikan. Yang yang kerja-kerjanya dari lokal lokal semua nih di sini, sekitar 40-an orang dari desa Majasari,” katanya.
Najib mendorong supaya setiap bagun baku untuk program MBG bisa memaksimalkan potensi lokal supaya roda ekonomi di sekitar SPPG berputar dengan baik.
“Pasokan itu sebagian besar dari lokal, kita sarankan melalui potensi lokal. Koperasi, Bumdes, UMKM dan para produsen yang ada di wilayah Desa Majasari. Kebersihannya sudah terjamin,” jelasnya.
Ketua Yayasan Hikmatul Imam Abdul Rohman mengatakan, saat ini jumlah penerima manfaat dari SPPG Hikmatul Imam tersebut berjumlah 2.500 orang.
“Untuk bahan baku kita sebagian ada yang dari peternak ayam, kemudian untuk usaha-usaha UMKM, dari warung-warung sekitar juga kita belanja,” ujarnya.
BACA JUGA: MBG Bisa Picu Inflasi di Kabupaten Serang
Ia menjelaskan, untuk pengelolaan limbah untuk yang organik pengolahan dibagikan ke peternak bebek dan untuk yang an organik dibuang ke tempat pembuangan sampah.
“Untuk limbah sementara ini kan limbah itu ada yang jenisnya ada yang limbah yang kering, yang basah, ada bekas makan ada yang nampung. Kalau yang limbah-limbah sampahnya kita kirimkan ke tempat penampungan sampah,” katanya.***
















