BANTENRAYA.COM – Satuan Tugas (Satgas) Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Cilegon diminta untuk dapat mengambil bahan pangan di Pasar tradisional.
Program MBG menjadi salah satu program prioritas masa kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Diketahui, SPPG MBG di Kota Cilegon sudah terdapat 6 unit diantaranya berada di Kecamatan Jombang 3 unit, Kecamatan Grogol 1 unit, dan Kecamatan Pulomerak 1 unit.
BACA JUGA: Jelang Duel Penentuan, Persib Waspadai Keangkeran Markas Lion City Sailors
Analis Perdagangan Ahli Muda pada Disperindag Kota Cilegon Dedi Jauhari mengatakan, pihaknya tak mengetahui secarai detail selama ini program masakan MBG mengambil pangan dari mana.
Tetapi, kata dia, setiap SPPG MBG pasti sudah memiliki tim khusus dalam untuk mengambil bahan pangan di produsen.
“Kami kurang tau pasti SPPG itu ambil bahan pangannya dari mana, tapi pasti dari produsen yang sudah diatur oleh timnya,” kata Dedi kepada Banten Raya, Senin 24 November 2025.
Lanjut Dedi, untuk bahan pangan yang dikelola SPPG MBG di Cilegon tak melalui koordinasi dengan pihak Disperindag Kota Cilegon.
“Ga lewat Disperindag, kita kan ga punya stok. Mereja mungkin sudah punya produsen sendiri,” terangnya.
Namun Dedi berharap SPPG MBG di Kota Cilegon dapat turut serta melibatkan para pelaku usaha bahan pokok yang ada di pasar tradisional yang ada di Kota Cilegon seperti Pasar Kranggot, Pasar Blok F, Pasar Ciwandan, Pasar Merak.
Tak hanya dari pasar saja, tetapi untuk memenuhi kebutuhan stok bahan pangan MBG dapat melalui agen-agen yang ada di Kota Cilegon.
“Harapan kita sebetulnya kita kan punya beberapa pasar dan beberapa agen supaya bisa menekan harga dan harga tetap stabil ya berbelanja ke pasar tradisional untuk pangan MBG,” jelasnya.
Tetapi pihaknya mengaku tak memiliki kewenangan secara resmi untuk meminya SPPG MBG dapat mengubah proses pemenuhan bahan pangannya ke pasar atau agen.
“Bukan kewenangan kami mengimbau SPPG berbelanja ke pasar atau agen, tapi ini harapan kami,” harapnya.
Menurutnya, jika pasokan bahan pangan MBG dilakukan di pasar yang ada di Kota Cilegon maka dapat mengantisipasi kenaikan harga pangan dan membantu meningkatkan perekonomian.
“Kalau belanja ke pasar tradisional bisa untuk mengantisipasi kenaikan harga, berkurangnya stok, diharapkan jangan mengambil langsung dari produsen,” ucapnya.
Adapun bahan pangan yang menjadi mayoritas kebutuhan MBG itu beras, telur, cabai, minyak, tahu, tempe, kentang.
“Sebetulnya semua bahan pokok itu diperlukan untuk MBG, tapi memang yang paling banyak dibutuhkan itu ya beras, telur, cabai, minyak, tahu, tempe, kentang,” katanya.
Sementara itu, salah satu penjual bahan pokok di Pasar Kranggot Cilegon Yandi mengaku, selama proses MBG berjalan dirinya belum pernah menerima orderan untuk kebutuhan MBG.
“Belum ada yang beli buat MBG, seharusnya mungkin bisa mengambil bahan pokok MBG itu belanjanya di pasar jadi bisa membantu perekonomian yang lain juga,” pungkasnya.***














