BANTENRAYA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG Rabu 17 September 2025 dibuka di angka 7.957,70 poin setelah lima hari terakhir menguat 2,29 persen sebanyak 177,88 poin.
Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan antara lain dipicu oleh kebijakan serta komentar Menteri Keuangan Republik Indonesia yang baru Purbaya Yudhi Sadewa.
Kebijakan pertama yang membuat Indeks Harga Saham Gabungan adalah langkah Purbaya Yudhi Sadewa yang menempatkan uang negara sebesar Rp200 triliun di lima bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
BI Banten Bawa Uang Baru Rp 700 juta ke Pulau Tunda dan Pulau Panjang
Lima bank tersebut antara lain adalah BMRI atau Bank Mandiri mendapatkan Rp55 triliun, BBRI atau Bank BRI Rp55 triliun, BBNI atau Bank BNI Rp55 triliun. Kemudian adapula BBTN atau Bank BTN mendapatkan Rp25 triliun, dan BRIS atau Bank Syariah Indonesia mendapatkan Rp10 triliun.
Menteri Keuangan Turunkan Cukai Rokok, Pasar Saham Positif
Saham bank Himbara kemudian meroket usai Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan akan menempatkan uang negara di bank-bank tersebut.
Efek yang muncul, harga saham emiten lain ikut terkerek karena munculnya sentimen positif dari pasar.
Kebijakan kedua yang dilakukan oleh Purbaya Yudhi Sadewa adalah memberantas rokok ilegal dan menurunkan cukai hasil tembakau.
Harga Toyota Innova Tetap Stabil Meski Bekas, Mobil Terlaris di Bulan Agustus 2025
Kendati belum menjadi kebijakan, pernyataan Purbaya Yudhi Sadewa membawa ruang positif ke emiten rokok seperti HMSP (PT Sampoerna), GGRM (PT Gudang Garam), WIIM (PT Wismilak Inti Makmur), dan ITIC (PT Indonesian Tobacco).
Sementara itu, saham yang direkomendasikan dibeli hari ini antara lain HMSP di angka Rp655 per lembar saham, kemudian BFIN di angka Rp795 per lembar saham, dan JPFA di angka 1.960 per lembar saham.
HMSP memiliki potensi untuk melejit meskipun di awal perdagangan bursa sempat turun 20 poin ke angka Rp650 per lembar saham. Hal itu karena likuiditas serta keuntungan yang dimiliki oleh HMSP.
Andra Soni-Dimyati Dapat Jatah Biaya Operasional Rp880 juta per Bulan
Di semester pertama 2025, laba HMSP mengalami penurunan dari Rp3,32 triliun di periode yang sama di tahun 2024, menjadi Rp2,13 triliun.
Pendapatan HMSP di kuartal kedua 2025 mencapai Rp55,2 triliun yang juga turun dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya atau 2024 yang mencapai Rp57,8 triliun.
HMSP tercatat memiliki utang sekitar Rp20,8 triliun. Secara umum, HMSP memiliki ekuitas yang cukup besar dibandingkan utang. Aset HMSP sendiri saat ini mencapai Rp44.795 triliun dengan brand yang masih cukup kuat di pasar. ***
IHSG Rawan Koreksi, Cek 4 Rekomendasi Saham Hari Ini 16 September 2025


















