BANTENRAYA.COM – Delapan orang calon haji (calhaj) asal Kabupaten Serang gagal menginjakkan kakinya ke Tanah Suci Mekkah karena gagal berangkat.
Para calhaj yang gagal berangkat tahun ini punya alasan beragam dari kondisinya yang kurang fit dan meninggal dunia.
Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag Kabupaten Serang Abdul Hakim mengatakan, selain sakit dan meninggal dunia, terdapat beberapa calhaj yang gagal berangkat karena menunda pelunasan.
“Sekarang yang gagal berangkat totalnya ada delapan orang. Tiga Calhaj terbaru gagal berangkat karena ada yang sakit dan meninggal dunia,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa 6 Mei 2025.
Ia menjelaskan, rencana pemberangkatan Calhaj akan dilakukan sebanyak empat kali yakni pada tanggal 12, 16, 24, dan 27 Mei 2025 .
“Kabupaten Serang itu ada 4 kali pemberangkatan, tiga kloter penuh, kemudian satu kloter gabungan. Untuk kloter yang penuh itu kloter 32, kloter 37, sama kloter 59. Untuk kloter yang gabungan itu kloter 54,” ungkapnya.
Hakim mengungkapkan, jumlah pendaftar haji pada tahun 2025 ini mengalami penurunan sebanyak 146 orang dari tahun sebelumnya yang mencapai 1.378 orang.
“Tahun ini yang daftar ada 1.232 orang, dan menurunnya Calhaj ini karena ekonomi di masyarakat mungkin lagi kurang bagus,” ungkapnya.
“Bisanya banyak masyarakat yang mendaftar haji setelah menjual tanah atau panen padi,” tuturnya.
Baca Juga: TERBARU! Duren Jatuh Episode 7A dan 7B: Ini Jadwal Tayang dengan Link Nonton Full Movie
Ia menuturkan, terdapat salah satu jamaah yang gagal bernagkat ke Tanah Suci karena belum siap walaupun sudah mendaftar sebanyak dua kali.
“Katanya sih belum siap, kalau masalah uang sebetulnya dia pengusaha. Untuk haji reguler di daftar bareng suami yang lama kemudian cerai, dia daftar lagi ke haji plus dengan suami barunya,” paparnya.
Pihaknya belum mengetahui pasti kapan satu orang calhaj tersebut akan melakukan pemberangkatan.
Baca Juga: Catat! Jadwal Pencarian Gaji 13 PNS 2025, Lengkap dengan Daftar Nominalnya
“Dia sudah kita sebut sebagai jemaah batu karena bertahun-tahun belum berangkat dan tidak melakukan pelunasan, dia perempuan dari Desa Kadubereum, Kecamatan Pabuaran,” pungkasnya. ***


















