BANTENRAYA.COM – Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas Banten baru saja melakukan Memorandum of Understanding atau MoU dengan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/ Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau Kemendukbangga/ BKKBN.
Penandatanganan MoU tersebut terkait dengan program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana dan percepatan penurunan stunting melalui pengelolaan zakat, infak sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya atau DSKL di Provinsi Banten.
Bertempat di Desa Pasar Keong, Kabupaten Lebak, penandatanganan MoU ini sekaligus menjadi moment penyaluran Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting atau GENTING dari BAZNAS Banten melalui Kemendukbangga/BKKBN untuk sebanyak 40 anak stunting.
Kegiatan penyaluran ini serentak dilaksanakan pada 8 kabupaten/ kota di Provinsi Banten.
Baca Juga: Kembangkan Sayap di Pasar Logam Mulia, BSI Dapat Restu OJK Jalankan Bisnis Bulion
Hadir pada kesempatan tersebut Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Banten Rusman Efendi, Plh Ketua Baznas Banten Zaenal Abidin Suja’i, Wakil Ketua III BAZNAS Provinsi Banten Ace Sumirsa Ali, Camat Cibadak Yusuf Atori, dan Kepala Desa Pasar Keong Muzakir.
Plh Ketua Baznas Banten Zaenal Abidin Suja’i mengungkapkan, kegiatan ini merupakan kolaborasi yang positif.
“BAZNAS Banten sendiri memiliki 5 program di antaranya adalah program kesehatan. Penyaluran zakat dari segi kesehatan yaitu persoalan stunting menjadi perhatian kami, karena jumlahnya cukup tinggi untuk wilayah Provinsi Banten sendiri,” katanya.
“Untuk mengentaskannya memerlukan kolaborasi seluruh pihak, tidak cukup dengan satu orang atau lembaga saja, pentingnya kerja sama sesuai dengan bidang dan kemampuan,” lanjutnya.
Baca Juga: Eks Dirut BUMD Pemkab PT SBM Serang Janji Kembalikan Uang Korupsi Rp 683 Juta
Dia juga melaporkan sampai saat ini donasi untuk program GENTING yang telah terkumpul melalui Baznas Banten mencapai Rp118 juta.
“Terima kasih kepada para donatur yang telah menyalurkan donasinya, mudah-mudahan sekecil apapun yang diberikan akan menjadi catatan di akhirat nanti, yang menjadi bukti kita telah melakukan amal kebaikan,” katanya.
Selaras dengan apa yang disampaikan Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Banten Zaenal Rusman Efendi mengharapkan, kegiatan ini secara bersama-sama baik anggota pemerintah, pihak swasta, LSM, dan masyarakat perseorangan saling membantu menjadi orangtua asuh (OTA) dalam rangka pencegahan stunting.
“Program GENTING ini terbagi dua yaitu dengan pemberian nutrisi, dan non nutrisi. Kami memastikan nutrisi atau gizi diterima langsung dan dinikmati oleh anak kategori stunting, sementara untuk non nutrisi kami memperbaiki rumah tinggal maupun sanitasi karena hal tersebut merupakan salah satu faktor risiko stunting,” papar Zaenal.
Baca Juga: Berdayakan UMKM, Kelompok KKM 31 Untirta Sosialisasi Digital Marketing di Desa Parakanbeusi
“Dalam rangka meningkatkan kualitas SDM untuk meningkatkan kualitas keluarga, Indonesia emas 2045 dimulai dari keluarga-keluarga yang ada dan didukung oleh semua pihak,” ujarnya.***