BANTENRAYA.COM – Jalan Lingkar Selatan atau JLS Cilegon yang menjadi urat nadi transportasi wisata ke Anyer dan industry di Ciwandan kini kondisinya banyak yang rusak.
Kerusakan JLS Cilegon tentu akan menjadi pekerjaan rumah atau PR bagi Walikota dan Wakil Walikota Cilegon Robinsar – Fajar Hadi Prabowo yang rencananya akan dilantik pada Kamis, 20 Februari 2025.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Provinsi Banten Dede Rohana Putra turut menyoroti kondisi JLS Cilegon yang kondisinya memrihatinkan.
“PR terbesar Robinsar-Fajar adalah perbaikan infrastruktur, banyak sekali infrastruktur jalan yang rusak di Kota Cilegon khususnya jalan kebanggan masyarakat Cilegon yaitu Jalan Lingkar Selatan, yang makin hari makin memprihatinkan kerusakannya,” katanya pada Jumat, 7 Februari 2025.
Baca Juga: Ekonomi Banten Stabil Meski Tumbuh Melambat, Ditopang Oleh Net Eskpor dan Konsumsi RT
Anggota DPRD Provinsi Banten yang dari Daerah Pemilihan Kota Cilegon ini mengaku banyak mendapatkan aspirasi masyarakat yang meminta JLS Cilegon agar dilakukan perbaikan.
Dede mengingatkan, jika JLS Cilegon dibiarkan seperti saat ini, kerusakan diperkirakan akan semakin parah.
“Saya yakin kalau ini dibiarkan makin banyak rusaknya, khusunya yang ke arah Ciwandan karena makin tua umur betonnya. Kalau dari PCI kan masih baru, ini kan jalan vital sekali setelah jalan nasional dan jalan protokol, sangat dilalui dan banyak terjadi kecelakaan,” kata Mantan Ketua Ikatan Mahasiswa Cilegon atau IMC ini.
Politisi Partai Amanat Nasional atau PAN ini juga menyarankan agar perbaikan JLS Cilegon menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD Kota Cilegon.
Baca Juga: Baznas Berikan Beasiswa Kuliah Gratis Untuk 33 Warga Cilegon
“Saya kira ini harus disegerakan apakah menggunakan APBD atau seperti kemarin meminta bantuan pusat, tapi yang paling pas menggunakan APBD Kota Cilegon, karena itu jalan Kota Cilegon,” tutur pria yang biasa disapa Dewan Viral ini.
Terlepas dari kerusakan JLS Cilegon, Dede juga menyoroti defisit anggaran yang terjadi di kota industri ini.
“Kalau minta bantuan pusat itu pasti butuh proses bertahun-tahun, atau semisal mau dialihkan ke provinsi juga butuh proses bertahun-tahun. Masukan dari saya dengan defisit anggaran perioritaskan dulu pembayaran, itu kan menjadi kewajiban,” kata Dede.
“Pembayaran-pembayaran yang kemarin belum terbayar, karena pembayaran yang sifatnya belanja bisa dibayarkan segera. Kemudian perioritaskan anggar infrastruktur dan meningkatkan pendapatan,” tutup Alumnus STIE Al Khairiyah Cilegon ini.
Baca Juga: Banten Harus Lebih Narsis dan Eksis untuk Tarik Investor
Sementara itu, Anggota Tim Transisi Robinsar Fajar Bidang Kajian Strategis Data dan Program Denardo menjelaskan, JLS Cilegon belum masuk program 100 kerja Robinsar-Fajar.
“Jadi kita fokus ke Jalan Lingkar Utara dan Pelabuhan Warnasari yang punya Multiplier effect yang sangat besar pada masyarakat Cilegon, maintanance jalan (JLS) dalam program 100 hari belum kita masukan,” paparnya.
Namun, kata Denardo, JLS Cilegon akan tetap menjadi perhatian pemerintahan Robinsar-Fajar.
“Toh kalau JLS kan sudah berdiri secara fisik yah, hanya nanti lebih kepada proses maintenance nya,” tutupnya.***