BANTENRAYA.COM – Kerusuhan yang terjadi di Yahukimo, Papua, sehingga menimbulkan korban tewas ternyata dipicu kabar hoax.
Dikutip bantenraya.com dari CirebonRaya.com dengan judul “Yahukimo Rusuh, Enam Tewas Puluhan Lainnya Terluka, Terjadi Saat Presiden Jokowi Masih di Papua”, kerusuhan di Yahukimo itu diduga akibat adanya informasi hoaks menyangkut meninggal dunianya Bupati Yahukimo Abock Busup.
Diketahui Bupati Abock Busup meninggal dunia di Jakarta. Saat itu dia tengah mengikuti agenda internal Partai Amanat Nasional (PAN).
Baca Juga: Polres Serang Kota Bakal Ngantor di Eks Opleidingen School voor Inlandsche Ambtenaren
Abock Busup meninggal dunia di kamar hotelnya. Kabar meninggalnya Abock Busup diketahui dari petugas hotel yang mendapati Bupati Yahukimo sudah terbujur kaku di dalam kamar hotel tempat dia menginap.
Kerusuhan kemudian terjadi di Yahukimo, Papua, hanya selang beberapa saat setelah berita kematian Abock Busup tersebar luas di masyarakat Yakuhimo.
Dalam kesrusuhan itu sedikitnya enam orang tewas sementara 40 lainnya luka-luka. Mereka yang menjadi korban saat itu tengah mengijuti kebaktian di gereja GIKI Dekai Yahukimo.
Baca Juga: Undang Perwakilan Masyarakat pada HUT Banten, Gubernur Banten : Kecuali Raja Angling Darma
Mereka diserang secara mendadak oleh Suku Kimyal dengan menggunakan berbagai senjata tajam dan senjata tradisional seperti panah, tombak, parang dan sejenisnya.
Hingga kini, aparat masih terus menelusuri hubungan kematian Bupati Abock Busup dengan reaksi massa dari Suku Kimyal yang tiba-tiba melakukan penyerangan.
Aparat juga terus mengumpulkan kesaksian, bukti dan keterangan di lokasi kejadian untuk memastikan penyebab sesungguhnya dari aksi penyerangan berdarah yang memicu kerusukan.
Sejumlah pelaku dikabarkan ditahan oleh kepolisian dan TNI. Meski dicekam ketakutan, namun suasan malam di Yahukimo berangsur pulih dan aparat memperketat pengamanan kota. * (CirebonRaya.com/ Agung Nugroho).



















