BANTENRAYA.COM – Sekretaris Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kota Cilegon Qoidatul Sitta meminta kepada aparat penegak hukum mengusut tuntas dan memberikan hukuman seberat-beratnya kepada pelaku pembunuhan kepada Muhamad Axle Harman Miller di Kota Cilegon.
Diketahui, pembunuhan terjadi terhadap Axle yang berusia 9 tahun yang merupakan putra dari Maman Suherman warga Perumahan Bukit Baja Sejahtera atau BBS 3, Kelurahan Ciwaduk, Kota Cilegon.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa, 16 Desember 2025 siang.
Saat itu, korban sedang berada di rumahnya bersama kakaknya di rumah.
Sementara orang tuanya sedang berada di lokasi kerja.
BACA JUGA: Bolehkah Dana Zakat untuk Bantu Para Korban Bencana? Ini Kata Ketua Baznas Cilegon
Atas peristiswa itu mengundang perhatian banyakw arga Kota Cilegon termasuk Anggota DPRD Kota Cilegon.
Maman Suherman selaku orang tua korban merupakan Dewan Pakar Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Kota Cilegon.
“Saya secara pribadi mengucapkan duka cita sedalam-delamnya atas meninggalnya putra dari Pak Maman (Axle) secara tragis, beliau (Maman) Dewan Pakar PKS Cilegon,” kata Sitta yang juga Politisi PKS Kota Cilegon pada Rabu, 17 Desember 2025.
Sitta berharap, pelaku pembunuhan dihukum seberat-beratnya dan aparat penegak hukum bisa mengusut tuntas kasus tersebut.
“Soal hukuman mati atau tidak, itu sepenuhnya menjadi kewenangan aparat penegak hukum dan pengadilan. Namun secara hukum, jika terbukti pembunuhan berencana atau disertai kejahatan berat, undang-undang membuka kemungkinan hukuman paling berat. Yang terpenting bagi kami, keadilan ditegakkan setegak-tegaknya, karena korban adalah anak yang tidak bersalah,” katanya.
BACA JUGA: Aturan Diperketat, 2.650 Kader Cilegon Mandiri Diverifikasi
Sitta juga berharap penegakkan hukum berjalan secara transparan dan cepat.
Ia juga mengingatkan kepada semua orang tua, untuk tetap menjaga anaknya dengan baik dan memerhatikan keamanan anak ketika ditinggal beraktivitas.
“Pengingat kita semua, meningkatkan rasa aman ke anak. Kekerasan pada anak tidak boleh ditolerasni. Bagi orang tua manapun, anak itu titipan dari Allah, kehilangan anak seperti ini luka yang sangat dalam, tegakkan keadilan setegak-tegaknya. Anak yang seharusnya tumbuh dan harapan orang tua harus benar-benar dilindungi,” pintanya.
Ia juga meminta kepada warga untuk saling menjaga dan memberikan perhatian atau kewaspadaan kepada lingkungan sekitar tempat tinggal, serta pemerintah daerah dan aparat penegak hukum meningkatakan patroli lingkungan.
“Jadi meminta kepala daerah dan aparat keamanan patroli. Agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. Insiden ini membuka mata kita, kita perlu budaya saling menjaga, pemerintah, toko-tokoh2masyarakat, RT, RW, saling menjaga lingkungannya,” tutupnya.***



















