BANTENRAYA.COM – Kelompok 76 Kuliah Kerja Mahasiswa Universitas Bina Bangsa atau KKM Uniba yang melakukan KKM di Kabupaten Serang membuat inovasi, yaitu membuat tong sampah minim asap dengan menggunakan teknologi tepat guna.
Anggota Kelompok 76 KKM Uniba Tatu Fatimah menyampaikan, teknologi tepat guna merupakan inovasi yang dirancang untuk menyelesaikan permasalahan di masyarakat dengan cara yang sederhana, namun efektif.
Menurutnya, salah satu contoh teknologi tepat guna yang telah memberikan dampak positif bagi lingkungan adalah tong sampah minim asap.
Alat ini dirancang untuk mengurangi polusi udara yang disebabkan oleh pembakaran sampah, terutama di daerah yang belum memiliki akses ke fasilitas pengelolaan sampah modern.
Baca Juga: Tiga Nama Pjs Walikota Cilegon Bakal Diusulkan
“Kami menciptakan tong sampah minim asap. Inovasi ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi dampak negatif dari pembakaran sampah, tetapi juga dirancang agar mudah diimplementasikan dengan bahan-bahan yang tersedia secara lokal,” katanya.
Ia menjelaskan, ventilasi udara yang optimal pada bagian bawah tong terdapat ventilasi udara yang dirancang untuk memasok oksigen secara optimal ke dalam ruang pembakaran.
Oksigen yang cukup akan memastikan proses pembakaran berlangsung lebih sempurna dan menghasilkan lebih sedikit asap.
“Cerobong Asap di atas tong dilengkapi dengan cerobong asap yang berfungsi untuk mengarahkan aliran asap ke atas, dan mempercepat proses pengeluaran asap dari ruang pembakaran. Cerobong ini juga membantu mengurangi konsentrasi asap di sekitar area pembakaran,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Monika Putri Jurusan, saringan partikel beberapa varian tong sampah ini dilengkapi dengan saringan partikel, yang dapat menangkap partikel berbahaya sebelum asap dilepaskan ke udara.
“Ini memastikan bahwa hanya asap yang lebih bersih yang dilepaskan ke lingkungan,” ujarnya.
Adapun manfaat dan dampak positif, lanjutnya, mengurangi polusi udara.
Alat ini secara signifikan mengurangi jumlah asap yang dihasilkan selama pembakaran sampah, sehingga kualitas udara di sekitar tempat pembakaran menjadi lebih baik.
“Meningkatkan Kesehatan Masyarakat:Dengan mengurangi paparan terhadap asap berbahaya, masyarakat yang menggunakan alat ini dapat terhindar dari berbagai masalah kesehatan yang disebabkan oleh polusi udara,” ucapnya.
Ramah Lingkungan, selain mengurangi polusi, alat ini juga mendorong pembakaran sampah yang lebih efisien, yang berarti lebih sedikit sampah yang perlu dibakar dan lebih sedikit bahan bakar yang digunakan.***















