BANTENRAYA.COM – Invetasi di Kota Cilegon mengalir deras hingga pada September 2023 atau tepatnya triwulan 3 sudah mencapai Rp28 triliun.
Angka tersebut terdiri dari Penanaman Modal Asing Rp26.866.469.781.653 dan Penanaman Modal Dalam Negeri senilai Rp1.287.382.300.000.
Angka tersebut masih berpotensi meningkat di penutupan tahun 2023 dan melampaui pencapaian pada 2022 yang lalu yang mencapai Rp32.954.686.480.000.
Sebab, realisasi pada 2023 di triwulan 4 baru nantinya akan dirilis pada Januari 2024 sekarang.
Baca Juga: Lirik Lagu ALUM – Gilga Sahid H, Singel Terbaru yang Lagi Trending di YouTube Music
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Cilegon Hayati Nufus menjelaskan, berdasarkan data Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (BKPM RI) sampai pada triwulan 3 atau September 2023 investasi melampaui target Rp13 triliun mencapai Rp28 triliun.
“Untuk PMA mencapai Rp26.866.469.781.653 dan PMDN Rp1.287.382.300.000,” katanya, Senin (8/1).
Nufus panggilan akrab Hayati Nufus menambahkan, 5 besar investasi PMA sendiri yakni Malaysia Rp15.7 triliun, Korea Selatan Rp6.3 triliun, Jepang Rp4,2 triliun, Thailand Rp170 miliar dan Inggris Rp101 miliar.
“Total ada 17 negara asing yang melakukan investasi dimana 5 besar yakni Malaysia, KoreaSelatan, Jepang, Thailand dan Inggris,” jelasnya.
Baca Juga: Anies Baswedan Tidak Salaman dengan Prabowo, Capres Nomor Urut 2: Saya Lebih Senior
Untuk bidang investasi yang terbesar, papar Nufus, yakni dalam bidang Industri Kimia dan Farmasi senilai Rp20,6 triliun, berikutnya listrik, gas dan air senilai Rp6 triliun, lalu ketiga industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya Rp271 miliar, Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi Rp334 miliar, Jasa lainnya Rp311 miliar.
“Ada 17 sektor yang masuk. Dimana industri kimia sangat mendominasi mencapai Rp20,6 triliun hany pada 2023. Bahkan jika dihitung dari 2021 sudah mencapai Rp51,8 triliun dibidang yang sama,” imbuhnya.
Sementara itu, Analis Kebijakan Ahli Muda DPMPTSP Kota Cilegon Safiudin menyatakan, data pada 2023 jika dihitung sampai pada triwulan 4 yakni Desember kemungkinan besar akan melampaui pencapaian atau realisasi pada 2022.
“Pada 2022 itu Rp32.954.686.480.000. Jika sampai Desember kemungkinan bisa lebih dari itu realisasinya,” jelasnya.
Baca Juga: Ditunggu Sejak Pagi, Jokowi Hanya Sambutan 2 Menit di Bojonegara Lalu Pergi Lagi
Udin panggilan akrab Safiudin menambahkan, banyaknya investasi yang hadir di Kota Cilegon terutama industri kimia dan farmasi karena jalur akomodasi dan logistik yang mudah, baik itu melalui pelabuhan dan darat. Serta industri hilir yang secara jarak lebih bisa mudah ditempuh dibandingkan daerah lainnya.
“”Logistik mudah, kita punya pelabuhan di Selat Sunda yang memiliki kedalaman laut yang cukup untuk tonase yang beratnya sangat tinggi. Lalu ada jalan tol yang memudahkan arus logistik mudah baik itu bahan baku atau mengirimkan industri hilirnya,” ucapnya.
Untuk investasi PMDN sendiri, ada 5 investasi besar yang sebagian besarnya juga masih berkaitan dengan transportasi dan pelabuhan, yakni Chandra Asri, GTA, Jembatan Nusantara, Central Grand Terminal dan Kekaratu Bandar Samudera (KBS).
Baca Juga: Nikita Mirzani Sebut Anies Baswedan Licik, Munafik, dan Sok Agamis
“Masih berkaitan PMDN itu juga dari kepelabuhanan, misalnya konstruksi dermaga yang dikerjakan PT Jembatan Nusantara, lalu ada juga KBS,” pungkasnya. ***