BANTENRAYA.COM – Ericsson Mobility Report (EMR), memproyeksi peluncuran awal layanan komersial 6G pada tahun 2031.
Hal Berdasarkan pola adopsi langganan pada siklus generasi seluler sebelumnya, para peneliti EMR memperkirakan bahwa peluncuran komersial pertama akan dipimpin oleh penyedia layanan terdepan di pasar-pasar maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, India, dan beberapa negara di kawasan Gulf Cooperation Council.
Chief Technology Officer Ericsson Erik Ekudden mengatakan, pelanggan jaringan 6G global diperkirakan akan mencapai 180 juta pada akhir tahun 2031, belum termasuk adopsi awal perangkat Internet of Things berbasis AI.
“Jumlah langganan tersebut dapat meningkat secara signifikan apabila 6G diluncurkan lebih awal dari yang ditunjukkan oleh siklus generasi sebelumnya,” ujarnya dikutip Bantenraya.com, Jumat 21 November 2025.
Peluncuran komersial 6G di Eropa diperkirakan akan berlangsung sekitar satu tahun lebih lambat dibandingkan negara-negara lain, berbeda dengan 5G sebelumnya, terutama karena penerapan 5G SA di kawasan tersebut relatif lebih lambat.
BACA JUGA: Ini Fitur Hidden Gem di HP Samsung yang Bikin Makin Produktif
“Sebagai salah satu kasus utama 5G yang terus berkembang, enhanced mobile broadband diperkirakan akan mencapai 6,4 miliar langganan 5G pada akhir 2031, atau sekitar dua pertiga dari seluruh langganan seluler pada saat itu,” papar Erik..
Langganan 5G diperkirakan mencapai 680 juta pada tahun 2031. Trafik data per smartphone juga diproyeksikan meningkat dua kali lipat, dari 21 GB per bulan menjadi 42 GB per bulan pada 2031.
Kawasan ini kini menjadi wilayah dengan jumlah peluncuran komersial network slicing terbanyak kedua di dunia setelah Eropa.
“Hanya pada tahun 2025 saja, langganan 5G diperkirakan akan melampaui 2,9 miliar pada akhir tahun setara dengan sekitar sepertiga dari seluruh langganan seluler saat ini atau meningkat sekitar 600 juta langganan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” kata Erik.***


















