BANTENRAYA.COM – Tiga pegawai Puskesmas Pontang, Kabupaten Serang diberikan surat peringatan (SP) satu.
Sanksi diberikan karena ketiga pegawai Puskesmas Pontang tersebut dinilai kurang komunikatif pada saat ada pasien yang datang untuk berobat.
Akibatnya, pasien bernama Moch Hisyam, warga Cibodas, Kecamatan Tanara menyampaikan kekecewaannya karena merasa tidak dilayani dengan baik oleh Puskesmas Pontang.
Baca Juga: Menteri PKP Pastikan Pedagang Warteg, Tukang Bakso hingga Bubur Ayam Bisa Miliki Rumah Subsidi
Kepala Puskesmas Pontang Bahrum Rangkuti mengaku, pasca kejadian pasien yang mengamuk pihaknya langsung memanggil tiga pegawai yang bertugas pada Sabtu 9 Agustus 2025.
Itu termasuk kepala ruang unit gawat darurat (UGD) untuk dimintai klarifikasi atas kejadian tersebut.
“Terkait tindakan tiga petugas, secara tindakan medis mereka tidak disalahkan tapi mereka kurang komunikasi dan kurang empati,” ujarnya.
“Secara kronologis sudah saya sampaikan ke kepala Dinas Kesehatan (Rahmat Fitriadi-red) untuk disampaikan ke Ibu Bupati (Ratu Rachmatuzakiyah-red),” ujarnya, Minggu 10 Agustus 2025.
Ia menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tersebut dan mengaku sudah memberikan peringatan kepada tiga petugas yang memberikan pelayanan.
“Makanya saya langsung kasih SP 1 untuk tiga pegawainya karena itu sebagai tanggung jawab saya,” katanya.
Baca Juga: Viral Karakter di Film Merah Putih One For All Mirip Asset dari Marketplace, Kebetulan atau Beli?
Bahrum menceritakan, Moch Hisyam dan anaknya datang ke puskemas sekitar pukul 05.30 WIB dan di puskesmas ada dua orang office boy dan tiga petugas kesehatan.
“Setelah pasien datang langsung dicek suhu dan diberi resep obat yang dimasukan melalui anus, tapi orangtua pasien pengen anaknya tetap ditangani di puskesmas,” ungkapnya.
Namun petugas yang berjaga tidak memberikan penanganan seperti yang diminta orangtua pasien.
Baca Juga: TERBARU! 25 Ide Tema Karnaval 17 Agustus HUT RI ke-80 yang Unik dan Kekinian
“Sebenarnya petugas kita melayani, mungkin karena bapaknya itu panik dan anaknya ini demam sehingga pengen diinfus, padahal pemberian obat lewat anus paling cepat menurunkan panas,” tuturnya.
Lebih lanjut Bahrum menjelaskan, secara standar operasional prosedur (SOP) pihaknya tidak bisa menyediakan obat yang dimaksud dan petugas memberikan resep obat agar dibeli di apotek.
“Pasien ini juga sebenarnya enggak mau dimasukin obat lewat anus sehingga ia pergi tanpa pamit,” ungkapnya.
Baca Juga: TERBARU! 25 Ide Tema Karnaval 17 Agustus HUT RI ke-80 yang Unik dan Kekinian
“Akhirnya pada pukul 08.00 WIB saya cek melalui teman saya di RS Hermina dan sudah diberi obat lewat anus,” ujarnya.
Untuk diketahui, setelah video Moc Hisyam ngamuk di Puskesmas Pontang ramai di media sosial, pada Minggu 10 Agustus 2025 Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah meninjau pelayanan di Puskesmas Pontang. ***