BANTENRAYA.COM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Serang Daerah Pemilihan (Dapil) 5 Tb. Muhammad Sholeh meninjau jalan raya Waringinkurung-Serdang yang menjadi langganan banjir.
Lokasi yang menjadi langganan tersebut tepatnya di gerbang Taman Krakatau di Desa Harjatani, Kramatwatu, pada Kamis (5/6).
Anggota DPRD Kabupaten Serang, Tb Muhammad Sholeh mengatakan, banyak aspirasi dari masyarakat yang meminta mengatasi masalah yang kerap terjadi ketika turun hujan.
Baca Juga: Sudah Tak Cinta dan Ingin Menikahi Selingkuhan, Jadi Motif Suami Bunuh Istri di Kota Serang
“Dari masyarakat sekitar Waringinkurung Kramatwatu maupun forum-forum yang lain meminta supaya diselesaikan masalah banjir di Jln Raya Serdang-Waringinkurung ini,” ujarnya, di lokasi.
Ia menjelaskan, sudah melakukan komunikasi langsung untuk menyampaikan aspirasi ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Serang untuk segera melakukan penanganan.
“Alhamdulillah hari ini dari DPUPR survei hasil pengajuan aspirasi masyarakat berupa pengadaan drainase. Mudah-mudahan ke depan bisa berjalan dengan lancar,” katanya.
Baca Juga: 10 Link Poster Selamat Hari Raya Idul Adha 2025, Desain Terbaru Download Gratis
Pria yang disapa Agus itu menuturkan, pihaknya akan terus mengawal supaya masalah banjir yang sering terjadi di depan Gerbang Taman Krakatau itu cepat terselesaikan.
“Ini mendesak karena kasihan masyarakat jadi korban, kalau hujan sedikit saja tiba-tiba airnya tinggi. Makanya motor mobil sering menjadi korban, terutama motor yang terpeleset,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, pembangunan drainase untuk lokasi tersebut juga sudah dianggarkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025.
Baca Juga: Lantik Pengurus LPTQ Kota Serang, Wakil Walikota Serang Nur Agis Aulia Dorong Penguatan Internal
“Hadirnya petugas dari DPUPR di sini untuk mengukur drainasenya. Kita masih tunggu Kapan pembangunannya tapi anggarannya sudah masuk di APBD 2025 ini,” katanya.
Sementara, Warga Desa Melati, Kecamatan Waringinkurung Mamar Rahmat mengatakan, jika terjadi hujan air akan mengenang di jalan karena tidak adanya aliran air.
“Jadi kalau habis jalan itu sering banjir dan panjangnya 150 meter dan saya ngomong apa adanya sesuai realita yang ada,” ujarnya.***