BANTENRAYA.COM – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengeluhkan okupansi hotel di Kabupaten Serang menjelang libur lebaran masih rendah.
Pada Ramadan ini pemesanan hotel dinilai sepi karena terdampak adanya efisiensi dan larangan study tour yang dilakukan pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten.
Ketua PHRI Kabupaten Serang, Yurlena Rachman mengatakan, okupansi hotel di Ramadan ini berbeda jauh dengan Ramadan tahun sebelumnya dan turun drastis.
Baca Juga: Bidik Market Share 40 Persen, Mistubishi Fuso Pede dengan Layanan After Sales
“Kalau untuk libur lebaran sih udah ada yang booking tapi kalau untuk puasa ini sepi banget. Walaupun efisiensi ditujukkan ke PNS, tapi kabarnya perusahaan-perusahaan lain juga terdampak,” ujarnya, pada Minggu, 23 Maret 2025.
Ia menjelaskan, selain efisiensi, larangan study tour yang dilakukan oleh Pemprov Jawa Barat dan Banten juga berpengaruh terhadap pesanan hotel dan wisata khususnya di wilayah Anyer-Cinangka.
“Kita juga belum menerima dari sekolah-sekolah Jawa Barat yang mau liburan ke pantai. Mau promosi sebesar apa yang kita lakukan, pastinya tanpa dukungan pemerintah kita susah naikin omsetnya,” katanya.
Lena menuturkan, pesanan hotel-hotel pada libur lebaran juga masih cukup rendah yakni dibawah 50 persen dari target okupansi hotel mencapai 100 persen.
“Kalau bulan puasa kan biasanya ada kadang-kadang dinas, sekarang sama sekali nggak ada. Di lebaran sih memang tetap Jakarta Tangerang yang lebih dominan karena dari Kabupaten Serang memilihnya ke pantau umum,” jelasnya.
Pihaknya masih melakukan upaya-upaya penawaran dan promosi untuk meningkatkan okupasi hotel menjelang libur lebaran supaya target okupansi tercapai.
“Harapan saya dari PHRI untuk menutupi minus yang sangat tinggi di bulan puasa bisa terganti di 10 hari libur Idul Fitri. Sedangkan kita masih mengeluarkan THR yang cukup besar untuk para karyawan,” paparnya.
Ia mengungkapkan, banyak hotel-hotel yang menawarkan paket buka bersama namun sayangnya peminatnya masih belum banyak.
“Selain itu, bulan puasa gini banyak hotel yang jual paket bukber, tapi tamunya masih kurang,” tuturnya.***