BANTENRAYA.COM – Salah satu masjid yang ada di Desa Tonjong, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang memiliki sejarah unik tentang pembangunannya di sekitar tahun 1985.
Ternyata berdirinya masjid Al Muhajirin di Desa Tonjong tersebut memiliki kaitannya dengan Presiden kedua Republik Indonesia yakni Soeharto.
Masji tersebut kini masih berdiri kokoh meski belum mengalami renovasi.
Pemilik lahan Masjid Al Muhajirin Damanhuri mengatakan, masjid tersebut dibangun di atas tanah miliknya pada tahun 1985 oleh warga Desa Tonjong.
“Awalnya, Masjid Al Muhajirin letaknya bukan di sini tetapi sekitar 70 meter dari masjid yang sekarang. Tapi pada saat itu ada rencana Pemda Serang untuk pelebaran jalan sehingga masjid tersebut dipindanh ke lokasi yang sekarang,”ujarnya saat ditemui di kediamannya, Minggu, 9 Maret 2025.
Baca Juga: Usai Banjir, Warga Padarincang Butuh Bantuan Obat-obatan
Ia menjelaskan, dirinya tidak mempermasalahkan pembangunan masjid tersebut meski harus dibangun di tanah milik pribadi.
“Dulukan warga mau bangunnya agak kesulitan karena tanahnya enggak ada, sehingga saya meminta kepada mereka untuk dibangun di tanah saya. Alhamdulillah saya enggak merasa keberatan kalau tanah saya dibangun untuk warga beribadah,”katanya.
Damanhuri menuturkan, warga juga sempat kewalahan dalam membangun masjid Al Muhajirin karena tidak memiliki biaya untuk melakukan pembangunan.
“Saya kemudian meminta kepada masyarakat untuk membuat proposal pembangunan masjid ke Presiden Republik Indonesia. Waktu itu dibantu dengan Pemda Serang sehingga kita diberi Banpres (Bantuan presiden) pak Soeharto sebesar Rp7 juta rupiah, Alhamdulillah dananya cukup untuk bangun masjid,”jelasnya.
Baca Juga: Honorer Banten Ancam Demo ke Jakarta Buntut Kebijakan Kontroversial dari Menpan RB dan BKN
Meski masjid tersebut sudah berumur 40 tahun, namun sampai saat ini masjid tersebut belum dilakukan renovasi secara besar-besaran sehingga bentuknya masih tetap sama.
“Umur saya sekarang 80 tahun, dan masjid itu belum direnovasi kecuali bagian alasnya yang sekarang diganti dengan keramik. Tapi rencananya ada dari masyarakat mau renovasi tapi sampai sekarang belum terealisasi,”paparnya.
Ia mengungkapkan, meski masjid di desa-desa lain gencar melakukan pembangunan dan mempercantik masjid, namun Masjid Al-Muhajirin ini masih mempertahankan wujud aslinya.
“Masjid ini sebenarnya dulu rencana pembangunanya dibuatkan oleh Pemda Serang seperti di Masjid Agung Banten. Tapi karena masyarakatnya menolak al hasil bentuk masjid dari dulu sampai sekarang tetap begini,”tuturnya.***