BANTENRAYA.COM – Fakultas Farmasi Universitas Pancasila (UP) dan Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) mengadakan pelatihan budidaya serai wangi dan jahe merah.
Kegiatan budidaya serai wangi dan jahe merah diselenggarakan, di Bukit Waru Wangi, Kabupaten Serang. Bagian dari penerapan merdeka belajar kampung merdeka (MBKM).
Kegiatan budidaya serai wangi dan jahe merah ini juga merupakan rangkaian kegiatan Matching Fund yang dibiayai oleh Kementerian pendidikan dan Kebudayaan, Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
Baca Juga: Buruh Mogok Kerja Tolak UMK, Gubernur Banten Komentar Pedas: Biarin Aja, Cari Aja Pekerja yang Baru
Pelatihan budidaya tanaman penghasil minyak atsiri dibuka oleh Dekan Fakultas Pertanian Untirta Nurmayulis dan Dekan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila Shirly Kumala.
Kegiatan yang berlangsung satu hari ini diikuti oleh mahasiswa dan dosen dari Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Untirta dan Jurusan Farmasi Universitas Pancasila.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila Shirly Kumala, M mengatakan, kegiatan pelatihan budidaya tanaman penghasil minyak atsiri (jahe dan serai wangi) ini merupakan upaya dalam mengembangkan Bukit Waruwangi.
Baca Juga: Buruh Mogok Kerja Tolak UMK, Gubernur Banten Komentar Pedas: Biarin Aja, Cari Aja Pekerja yang Baru
Pengembangan Bukit Waruwangi sebagai destinasi agrowisata dengan daya tarik pada pengembangan aromaterapi, dan upaya ini dapat terwujud melalui program kegiatan matching fund (MF).
Sementara itu, Dekan Faperta Untirta Nurmayulis menambahkan bahwa kegiatan kerjasama ini akan memberikan manfaat banyak.
Itu terutama Fakultas Farmasi Universitas Pancasila dan Fakultas Pertanian Untirta serta mahasiswa dan masyarakat luas dan sekitarnya.
Baca Juga: Mewah, PO Gunung Harta Luncurkan Dua Bus Premium dengan Dua Sasis Berbeda
“Salah satunya dalam implementasi kegiatan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) dan pengembangkan kapasitas tenaga pengajar dan mahasiswa,” katanya.
Ia menjelaskan, dalam pelatihan ini dipilih tanaman jahe dan serai wangi, karena minyak atsiri yang dihasilkan oleh kedua komoditi ini memiliki nilai daya jual yang stabil.
Bukit Waruwangi memiliki iklim dan kondisi lingkungan yang sesuai dengan syarat tumbuh kedua komoditi tersebut.
Baca Juga: JAUHI PANTAI! Laut Sedang Mengamuk, Banjir Rob dan Tinggi Ombak 6 Meter
Materi pelatihan budidaya jahe dan serai wangi terdiri dari pembibitan, penanaman, pengendalian HPT, pemupukan, panen, dan pasca panen.
Materi disampaikan oleh Dosen dari Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Untirta di kelas dan praktik di lapangan.
“Pelatihan budidaya tanaman penghasil minyak atsiri diakhiri dengan pembagian sertifikat kepada mahasiswa dan dilanjut foto bersama,” imbuhnya. ***
















