BANTENRAYA.COM – Dalam rangka menjalankan tri dharma perguruan tinggi, mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) melakukan pengabdian kepada masyarakat.
Adapun lokasi kegiatan pengabdian makasiswa Unpam di wilayah Pamulang, Kota Tangerang.
Salah seorang mahasiswi Gaby Rizkika Amalia Unpam menyampaikan, pandemi Covid-19 di Indonesia belum sepenuhnya pulih.
Baca Juga: Efek Nikotin Bisa Membuat Stres, Berikut Tips Berhenti Merokok Kata Dokter Saddam Ismail
Dengan kondisi tersebut menjadikan masyarakat harus tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker saat bepergian.
“Saat ini masker menjadi sebuah kebutuhan yang penting bagi masyarakat luas,” kata Gaby, kemarin.
Menurutnya, bersamaan dengan kebutuhan masker yang semakin meningkat serta masuknya kembali tren tie dye, memicu banyak orang untuk berkreasi menggunakan masker dengan teknik tersebut.
Ia menjelaskan, tie dye sendiri artinya teknik pewarnaan kain menggunakan cara melipat, memutar dan mengikat kain.
Dengan teknik tersebut dapat menghasilkan berbagai macam motif yang unik dan menarik, bahkan ini bisa menjadi ide untuk memulai bisnis rumahan.
“Hal ini yang memotivasi kami selaku Mahasiswa Unpam untuk melakukan kegiatan pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, tentang meningkatkan kreativitas dan motivasi kewirausahaan dengan masker tie dye,” ujarnya.
Baca Juga: Lumat Barito Putera 2-1, Arema FC Kehilangan Dua Pemain, Ini Penyebabnya
Senada disampaikan Nurina Zhafira, mahasiswi Unpam yang juga ikut dalam program tersebut.
Menurutnya, target sasaran pengabdian diantaranya adalah anak didik taman pendidikan anak (TPA) Arafah yang berada di sekitar Pamulang.
Ia mengaku, kegiatan pengabdian ini merupakan kewajiban tri dharma perguruan tinggi yang harus dilaksanakan.
Para mahasiswa Program Studi S1 Akuntansi Universitas Pamulang berupaya untuk mengimplementasikan tri dharma perguruan tinggi, dengan menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
“Alhamdulilah kegiatan ini disambut secara antusias oleh pengurus dan anak didik TPA Arafah,” tuturnya.
“Hal ini terlihat dari bagaimana anak-anak sangat bersemangat saat mempraktekan kegiatan ini,” ungkapnya.
Baca Juga: 3 Film Seru Untuk Menemani Libur Natal 2021, Salah Satunya Spiderman No Way Home
Dalam kesempatan itu, Nurina menjelaskan cara membuat masker tie dye, yaitu menyediakan masker kain putih polos sebagai bahan utama, pewarna pakaian dengan warna sesuai selera pembuat.
Selanjutnya karet jepang secukupnya, botol plastik sebagai tempat cairan pewarna, Air dan garam.
“Salah satu teknik yang kami demonstrasikan adalah melipat, teknik tersebut sangat sederhana sehingga mudah diikuti oleh berbagai kalangan,” ujarnya.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Kemenangan Manchester United atas Villarreal, Jadon Sancho Cetak Gol Perdana
Masih kata Nurina, kemudian masker dibasahi secara menyeluruh kemudian dilipat secara horizontal, lalu diikat menggunakan karet di tiga bagian.
Selanjutnya masker diberi pewarna pakaian, terakhir masker dikeringkan selama tiga jam.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan jiwa kewirusahaan serta dapat memotivasi setiap anak didik untuk terus berfikir secara kreatif dan inovatif,” harapnya. ***

















