BANTENRAYA.COM – Program Magister Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (UHAMKA) melaksanakan kegiatan Studi Komparasi ke Singapura dan Malaysia pada 3–6 September 2025 bekerjasama dengan PI EDU.
Kegiatan ini diikuti oleh 161 mahasiswa serta 16 dosen dan tenaga kependidikan, termasuk Direktur Sekolah Pascasarjana UHAMKA. Delegasi dipimpin langsung oleh Ketua Program Studi S2 Pendidikan Dasar, Dr. Yessy Yanita Sari, M.Pd.
Kegiatan Mahasiswa UHAMKA
Selama kunjungan, rombongan melakukan observasi dan diskusi akademik di empat sekolah dasar di Johor dan Kuala Lumpur.
Mulai dari Sekolah Rendah Integrasi Teras Islam (SRITI) Al Hikmah dan SRITI Al Irfan 2, Hidayah Islamic School Johor, serta International School Al Hamra, Kuala Lumpur.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa dan dosen memperoleh gambaran langsung mengenai praktik pembelajaran, manajemen sekolah, serta inovasi pendidikan dasar yang diterapkan di Malaysia.
Selain program akademik, kegiatan juga dirangkaikan dengan eduwisata ke berbagai destinasi bersejarah dan edukatif.
Antara lain; Masjid Bersejarah & Wisata Teknologi di Singapura, Petrosains, Kota Tua Malaka, Kawasan Pemerintahan Putrajaya, hingga Istana Kerajaan Malaysia.
Baca Juga: Profil Yudo Sadewa Anak Menteri Keuangan Purbaya yang Sebut Sri Mulyani Agen CIA
Aktivitas ini memberi kesempatan bagi peserta untuk memahami budaya, sejarah, dan perkembangan masyarakat di negara tetangga.
Menurut Dr. Yessy Yanita Sari,MPd kegiatan Studi Komparasi ini telah menjadi program rutin sejak Program Studi Magister Pendidikan Dasar berdiri, yang dilaksanakan satu hingga dua kali setiap tahun.
“Tujuannya adalah untuk memberikan wawasan, ilmu, dan pengalaman baru terkait pendidikan dasar di negara lain, sekaligus memperluas pemahaman mahasiswa mengenai budaya dan dinamika masyarakat internasional,” ujarnya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan peserta tidak hanya membawa pulang pengetahuan baru dalam bidang pendidikan, tetapi juga pengalaman berharga yang akan memperkaya proses pembelajaran di Indonesia.
Ketua panitia kegiatan, Nugraha, S.Pd., turut menyampaikan pandangannya mengenai manfaat kegiatan ini.
Ia menegaskan bahwa kunjungan ke Singapura dan Malaysia membuka cakrawala baru bagi para mahasiswa yang mayoritas berprofesi sebagai guru.
“Kegiatan ini bermanfaat untuk membuka wawasan tentang bagaimana proses pendidikan di negara tetangga diterapkan, dan bagaimana pengalaman itu dapat diadaptasi untuk pengembangan pendidikan di Indonesia,” ujarnya. ***