BANTENRAYA.COM – Stasiun Geofisika Klas 1 Tangerang mencatat telah terjadi 15 gempa bumi selama sepekan terakhir dari 10-16 Desember 2021.
Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Geofisika Klas 1 Tangerang Urip Setiyono mengatakan, jumlah gempa bumi itu lebih 29 persen rendah sebesar jika dibandingkan pekan sebelumnya.
“Lebih rendah 29 persen frekuensi kejadiannya dibandingkan dengan periode 3-9 Desember 2021 yaitu 21 kejadian gempa bumi,” ujarnya kepada Bantenraya.com, Minggu 19 Desember 2021.
Baca Juga: Duh! Covid-19 Muncul Lagi di Lebak, 2 Warga Positif dan Diisolasi
Ia menjelaskan, adapun sebaran pusat gempa bumi atau episenter umumnya berada di laut. Pusat gempa bumi di Banten terjadi yaitu pada zona pertemuan Lempeng IndoAustiralia dan Eurasia.
“Tepatnya di bagian barat Provinsi Lampung, Selat Sunda, hingga Jawa Barat,” katanya.
Lebih lanjut dipaparkan Urip, gempa bumi dengan kekuatan magnitudo di bawah 3 dominan terjadi yaitu sebesar 60 persen atau 9 kejadian.
Baca Juga: Gisel Putus dengan Wijin, Jadinya Balikan Lagi dengan Gading Marten?
“40 persen atau 6 kejadian merupakan gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 3 hingga 5 dan tidak ada kejadian gempa bumi dengan kekuatan magnitudo di atas 5,” ungkapnya.
Berdasarkan kedalamannya, gempa bumi pada periode tersebut yang termasuk
dangkal atau di bawah 60 km sebesar 100 persen 15 kejadian.
“Tidak ada kejadian gempa bumi menengah dengan kedalaman 60 hingga 300 km dan gempa bumi dalam di atas 300 km,” tuturnya.
Baca Juga: Jelang Hari Ibu, Berikut 5 Rekomendasi Film Bollywood Tentang Perjuangan Ibu
Diungkapkan Urip, dari 15 gempa bumi yang terjadi, tidak ada kejadian gempa bumi yang guncangannya dirasakan di wilayah Banten. ***