BANTENRAYA.COM – Kabar menarik datang dari mantan pemain Ajax Amsterdam Simon Tahamata yang menyebut banyak pemain berdarah Maluku yang berkarir di luar negeri ingin bermain untuk Timnas Indonesia.
Sebagai informasi Simon Tahamata merupakan pemain yang memiliki darah Maluku dan telah mendapatkan 22 caps bersama timnas Belanda.
Lahir di Vught, Belanda, pada 26 Mei 1956 Simon sempat bermain untuk Ajax dan Deutsche Football Academy di Berlin sebelum pensiun pada 1996.
Baca Juga: Bikin Haru! Ini Momen Ketika Anak Punk Lebih Punya Adab Dibandingkan Pemiliki Mobil Ini
Simon Malang melintang sebagai pelatih tim budak ayak hingga akademi sepak bola di Berlin Jerman.
Meski lahir dan tumbuh di Belanda saan tetap menaruh perhatian terhadap tanah leluhurnya yakni maluku
Pada 2010 silam Simon sempat mengunjungi Maluku untuk berbagi ilmu sepak bola kepada anak 10 sampai 15 tahun.
Baca Juga: Seorang Pria Sebatang Kara Ditemukan Tewas Membusuk di Kontrakan Kota Serang
Simon pun sempat berbicara soal program naturalisasi yang kala itu gencar dilakukan oleh PSSI demi memperkuat tim nasional.
Menurutnya banyak pesepak bola Maluku yang berkarir di luar negeri dan ingin memperkuat Timnas Indonesia.
Akan tetapi Simon menyatakan bahwa PSSI perlu menyeleksi dengan ketat pemain-pemain keturunan yang ingin membela Timnas Indonesia.
Baca Juga: Oknum Ojol di Kota Serang Ditetapkan jadi Tersangka Kasus Dugaan Pencabulan Bocah SD
“Pada prinsipnya banyak pemain yang berkeinginan pulang kampung dan membela Indonesia di pentas sepak bola Internasional. Tapi semua terhalang kepada PSSI untuk lebih selektif memilih” ujar Simon dikutip dari kanal YouTube Garuda Space.
Menariknya Simon menegaskan bahwa PSSI jangan sampai menaturalisasi seorang pemain tetapi tidak mampu memberikan kontribusi bagi skuad Garuda.
Secara gamblang dia sangat mendukung program naturalisasi tetapi harus dengan seleksi yang ketat.
Baca Juga: Masih Takut Lapar? Ini Tips Cara Menjalani Ibadah Puasa Ramadhan 2024 Anti Bolong
Kini Shin Tae Yong telah membuktikan kata Simon Tahamata bahwa STY gencar memboyong pemain keturunan yang memang berkualitas.
Pelatih asal Korea Selatan tersebut bahkan turun tangan sendiri ke Belanda untuk memantau pemain berdarah Indonesia.
Tak lain hal itu dilakukan untuk membangkitkan prestasi sepak bola tanah air.***