BANTENRAYA.COM – Komisi 4 DPRD Kota Cilegon menggelar Rapat Dengar Pendapat dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Cilegon.
Rapat Dengar Pendapat antara Komisi 4 DPRD Kota Cilegon dengan DPUPR Kota Cilegin digelar di Ruang Rapat Komisi pada Senin, 13 Maret 2023.
Komisi 4 DPRD Kota Cilegon meminta lelang pekerjaan segera dilakukan pada awal tahun.
Wakil Ketua Komisi 4 DPRD Kota Cilegon Anugrah Chaerullah mengatakan, kegiatan di DPUPR Kota Cilegon harua segera dilakukan. Proses lelang harus segera dilakukan.
“Komisi 4 sebagai mitra pengawasan, kita tanya lagi, sedikit ada pacuan, nanti kita minta Rapat Dengar Pendapat lagi,” ungkapnya.
“Kayaknya harus ada pecutan, PU ini harusnya running-nya sudah cepat, jangan kerjaanya di akhir tahun,” kata Pria yang biasa disapa Erul.
Politikus dari PAN ini meminta DPUPR Kota Cilegon nenghormati DPRD Kota Cilegon dan Rapat Dengar Pendapat minimal Kepala Dinas atau Kepala Bidang. Pihaknya juga akan melakukan pengawasan.
“Kita mendorong Jalan Lingkar Selatan jadi prioritas, kaitan jalan ini jadi konsen serius karena kaitannya dengan arus mudik,” tandasnya.
Anggota Komisi 4 DPRD Kota Cilegon Baihaki Sulaiman mengatakan, Rapat Dengar Pendapat Komisi 4 DPRD Kota Cilegon belum memuaskan karena bukan Kepala DPUPR Kota Cilegon yang datang.
“Seharusnya hari ini sudah action pelaksanaan, budaya kerja di tengah-tengah mereka (DPUPR Kota Cilegon) harus dipacu,” tuturnya.
Kata Baihaki, serapan anggaran di DPUPR Kota Cilegon saat ini yang sudah terserap baru belanja pegawai, sementara pekerjaan fisik belum dilakukan.
“Saya rasa walikota tahu ini, ada ruang evaluasi, kembali ke kepala daerah ini mau dibiarkan dengan kondisi seperti ini,” ucap Politisi Partai Persatuan Pembangunan ini.
Baca Juga: Update Awan Panas Gunung Merapi, Puncak Masih Keluarkan Api dengan Status Siaga
Sementara itu, Sekretaris DPUPR Kota Cilegon Suheri saat diminta keterangan pers enggan membeberkan lantaran kegiatan di DPUPR Kota Cilegon di masing-masing bidang.
Ketidakhadiran Kepala DPUPR Kota Cilegon lantaran adanya keperluan lain yang lebih penting.
“Itu ke Kabid saja lah, itu persisnya ke Bidang,” tuturnya. ***