BANTENRAYA.COM – Gempa yang mengguncang Cianjur pada siang hari tadi dengan kekuatan 5,6 Magnitudo menyebabkan kerusakan yang cukup parah, Senin, 21 November 2022.
Selain kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa darat di Cianjur, dikabarkan 46 orang meninggal dunia dan 700 lainnya mengalami luka-luka.
Namun, Bupati Cianjur Herman Suherman menyatakan bahwa korban meninggal dunia akibat gempa darat di Cianjur bertambah 10 orang.
Baca Juga: UPDATE Musibah Gempa Cianjur: Cianjur Gelap Gulita, Listrik Mati Total
“Kondisi yang meninggal tercatat 56 orang, yang luka-luka tidak kurang 700 orang,” kata Herman Suherman, dikutip Bantenraya.com dari akun Instagram @fakta.indo.
Adapun korban akibat gempa bumi darat tersebut didominasi oleh anak-anak, sebagaimana keterangan lanjutan dari Herman Suherman.
“Banyak anak-anak yang tertimpa bangunan dan menderita patah tulang,” ungkap Herman.
Baca Juga: Tak Beres-beres, Penyerahan Aset Pemkab ke Pemkot Serang Diberi Batas Waktu hingga Akhir 2022
“Sebanyak 70 persen korban luka masuk kategori berat,” sambungnya.
Sementara itu, situasi terkini pada malam hari, Cianjur dan sekitarnya dikabarkan gelap gulita, di mana listrik mati total.
Akun Instagram @net2netnews mengatakan bahwa warga masih merasakan gempa susulan meskipun tidak sekuat yang pertama.
Baca Juga: Berbuntut Panjang, Ferdian Paleka Laporkan Oknum Pemain Preman Pensiun ke Polisi: Belum Selesai!!
Adapun HP milik warga karena listrik mati total sekarang dalam kondisi low dan sinyal dalam gangguan.
“Hape low baterai, sinyal ponsel sangat tidak bagus,” tulis akun Instagram @net2netnews.
Sinyal ponsel yang tidak bagus tersebut itu membuat komunikasi dengan keluarga yang berada di luar kota jadi tersendat, sebagaimana keterangan akun Instagram @net2netnews.
Baca Juga: Begini Kronologi YouTuber Ferdian Paleka dan Ilham RV yang Diintimidasi Oknum Pemain Preman Pensiun
“Warga semua berada di luar rumah dengan sedikit cahaya lilin,” ungkap akun Instagram tersebut.
Terkait adanya gempa darat tersebut, BMKG menghimbau untuk warga Cianjur dan sekitarnya agar menghindari bangunan retak dan tebing yang berpotensi longsor.
Gempa darat tersebut dirasakan di Cianjur V MMI, Garut, Sukabumi IV-V MMI, Cimahi, Lembang, Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor, Bayah III MMI, Rancaekek, Tangerang Selatan, Tangerang, dan DKI Jakarta II-III MMI.***