BANTENRAYA.COM – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan atau DPK Banten bersama dengan Perpustakaan Nasional menggelar workshop.
Workshop yang digelar DPK Banten adalah dalam rangka melakukan pembinaan dan meningkatkan kompetensi para pegiat literasi se-Provinsi Banten,
Kepala DPK Banten Usman Asshiddiqi Qohara dalam sambutannya menyambut baik dan memberikan apresiasi atas penyelenggaraan Workshop Pegiat Literasi Daerah Provinsi Banten.
Baca Juga: Bos Krakatau Steel Kunjungi IKN, Sinyal Kuat Dukungan Pembangunan Infrastruktur
Menurutnya, kegiatan ini terselenggara atas dukungan dana dekonsentrasi APBN tahun 2022, yang merupakan salah satu wahana sharing informasi, silaturahmi dan berbagi ide kreatif antar pegiat literasi dan pemerintah.
“Melaluli kegiatan ini diharapkan memberikan manfaat bagi peningkatan kegemaran membaca, dan budaya literasi di Provinsi Banten,” ujarnya.
“Serta dapat mendorong para pegiat literasi untuk bersinergi dalam pengembangan perpustakaan di Banten,” katanya.
Baca Juga: Serigala Terakhir 2 Episode 8 Tamat: Spoiler, Link Nonton, dan Jadwal Tayang
Pada kesempatan itu, Usman juga menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran para peserta.
Pegiat literasi merupakan salah satu pilar yang menopang pembangunan literasi di Provinsi Banten, karena berkat kerja keras di lapangan, indek kegemaran membac masyarakat Banten dari tahun ke tahun semakin meningkat.
Semangat ini, lanjutnya, yang harus terus pelihara untuk masyarakat banten agar melek literasi.
Sebagaimana disadari bersama bahwa salah satu modal penting untuk bersaing dalam masyarakat global, adalah pengetahuan untuk menompang kemampuan seseorang, sehingga memiliki produktivtas yang bisa bersaing dengan yang lain.
Kata Usman, hal ini buka hanya sekedar tentang sarana dan prasarana yang tersedia, akan tetapi soal kesadaran mengenai pentingnya belajar untuk meningkatkan pengetahuan yang mendukung kemampuan yang dimiliki.
“Proses peningkatkan kesadaran ini yang harus dilakukan secara terus menerus sampai kemudian ini menjadi budaya yang dilakukan secara mandiri oleh masing-masing individu,” ujarnya.
Usman menilai, menjadi tantang tersendiri bagi para pegiat literasi, pustakawan, tenaga pengelola perpustakaan maupun pemangku kebijakan di bidang perpustakaan untuk terus meningkatkan kretivitas kegiatan agar berjalan efektif.
Pegiat literasi harus terus belajar mengadaptasi perubahan yang terjadi dilingkungan agar apa yang dilakukan dapat diterima masyarakat dan dapat melakukan perubahan.
“Penguasaan informasi atau pengetahuan merupakan salah satu modal penting untuk bersaing pada saat ini,” ungkap Usman.
Baca Juga: Klik Link Ujian Tes Cinta Diam-diam dengan Google Form yang Viral di Sosmed
Berbicara tentang informasi, lanjut Usman, maka akan lepas dari perpustakaan.
Perpustakaan merupakan salah satu diantara sarana dan sumber belajar yang efektif berbeda dengan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari secara klasikal di sekolah. ***