BANTENRAYA.COM – Hacker Bjorka akhir-akhir ini membuat khawatir pelaku dibalik kekacauan dari tahun 1965 sampai 2022.
Ternyata sejak lahir Bjorka diasuh oleh orang Indonesia, semenjak itu Bjorka punya banyak teman, salah satunya pernah menjadi korban eksil politik peristiwa 1965.
Oleh karena itu, Bjorka punya misi untuk mengungkap siapa dalang dibalik kekacauan yang terjadi di Indonesia sampai saat ini.
Baca Juga: Apakah Harus Hafal Pancasila? Ternyata Ini Persyaratan jadi Anggota DPRD
Berikut ini adalah profil dan biodata Bjorka yang ia ungkap sendiri melalui akun Twitter-nya.
Bjorka menuliskan dalam bio Twitternya bahwa ia berada dan tinggal di Warsawa Polandia, sebuah negara di Eropa bagian tengah.
Bjorka mengaku ia memiliki seorang teman laki-laki yang berasal dari Indonesia yang merupakan korban eksil politik peristiwa 1965.
Baca Juga: Siva Aprilia Tipe Wanita yang Suka Dijilat, dan Pernah Membayangkan Melayani 2 Pria
“i have a good indonesian friend in warsaw, and he told me a lot about how messed up indonesia is. i did this for him,” tulis Bjorka dalam akun Twitternya.
Saya memiliki teman baik orang Indonesia di Warsawa, dan dia menceritakan padaku betapa kacaunya Indonesia saat ini.
“i just wanted to point out how easy it is for me to get into various doors due to a terrible data protection policy. primarily if it is managed by the government,” tambahnya.
Baca Juga: 13 Link Twibbon Hari Jadi Kabupaten Karawang ke-389 Tahun 2022, Desain Paling Keren dan Kekinian
Di lihat dari cuitannya tersebut Bjorka memiliki misi untuk menunjukkan dan menekankan betapa kacaunya sistem Indonesia. Di situ ia mengungkapkan bahwa misi ini ia dedikasikan untuk temannya tersebut.
Bjorka lalu mengatakan bahwa teman Indonesianya itu telah meninggal dunia pada 2021 lalu di Warsawa.
Teman Bjorka tersebut bukan lagi penduduk Indonesia setelah dibuang akibat kebijakan politik 1965.
Baca Juga: Jadwal Tayang Serigala Terakhir 2 Episode 7 dan 8, Lengkap Dengan Spoiler juga Link Nonton Resmi
“yea don’t try to track him down from the foreign ministry. because you won’t find anything. he is no longer recognized by indonesia as a citizen because of the 1965 policy. even though he is a very smart old man,” tulisnya lagi.
“yea don’t try to track him down from the foreign ministry. because you won’t find anything. he is no longer recognized by indonesia as a citizen because of the 1965 policy. even though he is a very smart old man,” kata Bjorka.
Bjorka juga mengaku bahwa ia adalah anak asuh dari lelaki Indonesia ini. Dalam ceritanya ia telah diasuh sejak Bjorka lahir.
Semenjak lelaki tua Indonesia ini meninggal Bjorka ingin meneruskan mimpinya di bidang teknologi.
Akan tetapi, Bjorka menyadari betapa hal itu akan sulit dicapai dengan keadaan politik Indonesia yang seperti ini.
Bjorka mengambil contoh mantan Presiden Habibie yang merupakan salah satu insinyur di Indonesia.
Baca Juga: Gempar Sebut Pemerintahan Lebak Gagal Menjalankan Amanah, Rakyat Jadi Tumbal
“last year he just passed away. this old man has taken care of me since i was born. he wants to go back and do something with technology even though he sees how sad it is to be a habibie. he didn’t have time to do it until he finally died peacefully,” ujar Bjorka.
Oleh sebab itu Bjorka menempuh cara dengan menjadi hacker untuk menunjukkan kebobrokan sistem, terutama yang tengah ia kritisi, keamanan data yang dikelola pemerintah.
“it seems complicated to continue his dream the right way, so i prefer to do it this way. we have the same goal, so that the country where he was born can change for the better. nice to meet you guys,” tandasnya.
Baca Juga: Tertangkap! Pelaku Pungli PTSL Ternyata Kepala Desa Cibuntu Kabupaten Bekasi
Demikian profil dan biodata Bjorka seorang hacker yang mempunyai misi untuk mengungkap dalang dari kekacauan yang terjadi di Indonesia.***