BANTENRAYA.COM – Pakar Psikologi Dr Indra Kusumah mengaku heran pada Indonesia.
Keheranan sang pakar psikologi menyusul keputusan pemerintah yang menaikkan harga bahan bakar minyak atau BBM jenis Pertalite, solar, dan Pertamax non subsidi.
Hal itu disampaikan oleh pakar psikologi Indra Kusumah melalui cuitan akun Twitter miliknya di pada, Senin 5 September 2022.
Baca Juga: LPSK Temukan Kejanggalan pada Dugaan Kasus Pelecehan Brigadir J Terhadap Putri Cendrawathi
Sekadar diketahui, pemerintah memutuskan untuk menyesuaikan harga BBM subsidi antara lain pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.
Kemudian solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Pertamax non subsidi dari 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.
“Ron 95 atau kualitas di atas Pertamax di Malaysia harga RM2.05 atau Rp 6.642 per liter. Jauh lebih murah dari Pertalite di Indonesia, padahal kualitasnya di bawah (RON 90),” cuit Indra dikutip Bantenraya.com dari akun Twitter @aindraku, Senin, 5 September 2022.
Baca Juga: Link Nonton Big Mouth Episode 13 Subtitle Indonesia Full Movie lengkap dengan Alur Cerita
Ia pun masih terheran-heran dengan pernyataan Pertamina yang menyebutkan bahwa rugi dikisaran Rp 191 triliun.
Namun disaat bersamaan Petronas Malaysia justru meraup laba mencapai Rp 853 triliun.
“Anehnya Pertamina Rugi 191 triliun tapi Petronas (Malaysia) untung 853 triliun. So, batalkan kenaikan BBM! Reformasi Pertamina,” katanya.
Masih kata Indra Kusumah, dulu alasan pemerintah menaikkan harga BBM, lantaran harga minyak dunia sedang membumbung tinggi.
“Dulu, alasannya ikuti harga dunia. Lho, saat ini harga minyak dunia turun. Ini kok malah menaikkan harga BBM sambil menampilkan emoticon nepok jidat,” katanya.
“Lucunya, untuk program kurang berdampak kepada masyarakat seperti Kereta Cepat Jakarta Bandung atau KCJB dan Ibu Kota Nusantara atau IKN uang APBD tetiba ada,” ungkapnya.
“Tetapi untuk masyarakat langsung (subsidi BBM) tetiba kekurangan emoticon nepok jidat,” cuit Indra Kusumah lagi. ***



















