BANTENRAYA.COM – Menteri BUMN Erick Thohir melaporkan Faizal Assegaf ke Bareskrim Polri terkait postingan yang dianggap memfitnah dirinya mengenai dana Calon Presiden (Capres) 300 triliun.
Unggahan bernada fitnah dari Faizal Assegaf membuat Erick Thohir naik pitam dan melaporkan yang bersangkutan ke Bareskrim Polri, pada Jumat 26 Agustus 2022, sore hari.
Dalam postingannya yang ia unggah melalui akun Instagram-nya @faizal.assegaf, Faizal menyatakan bahwa Erick Thohir memegang dana Capres sebanyak 300 triliun.
Faizal meminta kepada Mabes Polri untuk menindak tegas Erick Thohir terkait dana Capres 300 triliun.
“Mabes Polir harus bertindak tegas memeriksa Erick Thohir & Kamaruddin Simanjuntak terkait dana Capres 300 T,” tulis Faizal Assegaf.
Kemudian, Faizal menyebut bahwa publik menjadi resah karena ada mega korupsi melalui konspirasi busuk yang sedang dilakukan Erick Thohir jelang Pilpres 2024.
Baca Juga: Cara Bikin Akun WA atau WhatsApp Terlihat Offline Padahal Online, Gampang Cukup 5 Detik
“Agar publik tdk dibuat resah dgn dugaan skandal megakorupsi tsb melalui modus konspirasi busuk,” ujar Faizal.
“Memperalat BUMN sebagai ATM politik jahat jelang Pilpres 2024,” sambungnya.
Akibat postingan tersebut, Erick Thohir melaporkan fitnah keji yang dilayangkan Faizal yang menyatakan dirinya memanfaatkan BUMN sebagai ATM politik jahat menjelang Pilpres 2024.
Baca Juga: Link Nonton Drakor Alchemy of Souls Episode 19 Sub Indo, Jang Uk dan Mu Deok Menikah?
Tidak hanya membuat fitnah, Faizal juga menuduh bahwa Menteri BUMN tersebut mempunyai istri banyak, yang mana disebutkan telah dinikahi secara gaib.
Ifdhal Kasim SH, Mahmuddin SH sebagai penerima kuasa dari Erick Thohir mengatakan postingan Faizal Assegaf di akun miliknya di Instagram, benar-benar secara spesifik membuat tuduhan yang sangat serius terhadap Erick.
Laporan yang masuk ke Bareskrim Polri terkait tuduhan Faizal Assegaf terkait pencemaran nama baik.
Baca Juga: Dirgahayu Ke 76 Jalasenastri, Begini Sejarah Ringkas Organisasi Para Istri TNI AL
Sebagai informasi, Faizal Assegaf merupakan mantan aktivis 98 yang aktif menulis di Kompasiana dan dikenal sebagai kritikus politik Indonesia.***