BANTENRAYA.COM – Dalam Rangka meningkatkan gerakan literasi untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menggelar Peer Learning Meeting.
Kepala Dinas Perpustakaan (DPK) Provinsi Banten Usman Asshiddiqi Qohara menyambut baik dan memberikan apresiasi yang tinggi atas penyelenggaraan Peer Learning Meeting yang diselenggarakan oleh Perpusnas.
“Atas nama pemerintah provinsi banten dan selaku kepala DPK, saya menyambut baik dan memberikan apresiasi yang tinggi atas penyelenggaraan plm yang diselenggarakan oleh perpusnas,” katanya.
“Terima kasih kami sampaikan atas kepercayaan yang diberikan untuk berpartisipasi dalam program ini,” katanya.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk peningkatan kualitas pengelola perpustakaan.
Utamanya dalam meningkatkan kualitas layanan serta inovasi program dalam rangka meningkatkan kontribusi perpustakaan untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Baca Juga: Viral! Wanita Memaki-maki Karyawati JCO Serang Lantaran Dituding Genit kepada Suaminya
“Tahun ini, program TPBIS telah diikuti oleh seluruh kabupaten/kota di Provinsi Banten,” katanya.
“Program ini dibuat dengan tujuan akhir meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, melalui peningkatan peran dan pemberdayaan perpustakaan,” ungkap Usman.
Ia menjelaskan, Peer Learning Meeting adalah ajang berbagi pengalaman dan strategi dalam menghadapi tantangan selama menjalani program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial selama sekian bulan terakhir.
Baca Juga: Kumpulan Yel-yel Gerak Jalan Hari Kemerdekaan Indonesia Bagi Anak-anak, Kreatif dan Seru
Dalam kesempatan itu, Usman berharap, kepada peserta untuk memanfaatkan momentum kegiatan ini sebaik-baiknya, serta mengajak untuk mencerdaskan masyarakat melalui membaca.
“Mari kita cerdaskan masyarakat dengan membaca, kita tingkatkan kualitas hidup masyarakat dengan memberdayakan perpustakaan,” tuturnya.
“Mari kita bertransformasi, manfaatkan kegiatan ini dengan baik sehingga ketika pulang dan berkegiatan di masyarakat kita sudah siap dengan strategi baru,” imbuhnya.
Baca Juga: Buntut Kasus Brigadir J, Ferdy Sambo Dikaitkan Dengan Kasus KM 50
Sementara itu, Perpusnas saat ini tengah mendorong gerakan literasi untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat. Perpustakaan Nasional RI sejak tahun 2018 lalu, menyelenggarakan kegiatan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program prioritas nasional 2020 – 2024 dengan tujuan untuk memperkuat peran perpustakaan umum dalam meningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang unggul melalui peningkatan kemampuan literasi untuk mewujudkan Indonesia Maju.
Transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial menitikberatkan pada peningkatan kapasitas pengelola perpustakaan agar dalam memberikan layanan perpustakaan mampu memahami kebutuhan masyarakat.
Baca Juga: Jaga Daya Beli Kunci Pertahankan Momentum Positif Pertumbuhan Ekonomi
Kemudian juga memberikan inovasi layanan dengan melibatkan keterlibatan masyarakat dan membangun kerjasama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan layanan perpustakaan yang sesuai kebutuhan masyarakat.
Di tahun 2022 ini, Perpustakaan Nasional memperluas Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di 96 Perpustakaan Desa yang berada di 136 kabupaten/kota, di 34 Provinsi. ***