BANTENRAYA.COM – Stasiun Geofisika Klas 1 Tangerang mencatat tealh terjadi gempa bumi tektonik sebanyak 29 kali pada periode 18-24 Maret 2022.
Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Geofisika Klas 1 Tangerang Urip Setiyono mengatakan, frekuensi gempa bumi tersebut lebih rendah dibanding periode 11-17 Maret 2022.
“Lebih rendah 47 persen frekuensi kejadiannya dengan periode 11 – 17 Maret 2022 yaitu 55 kejadian gempa bumi,” ujarnya, Jumat 25 Maret 2022.
Baca Juga: Kode Penukaran Higgs Domino Island 26 Maret 2022 Terbaru, Dapatkan Chip Gratis Hingga 65B
Ia menuturkan, sebaran pusat gempa bumi atau episenter umumnya berada di laut.
Tepatnya pada da zona pertemuan lempeng Indo-Austiralia dan Eurasia di bagian barat Provinsi Lampung, Selat Sunda, hingga Jawa Barat.
Kejadian gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 3 hingga 5 dominan terjadi yaitu sebesar 55 persen atau 16 kejadian.
“45 persen 13 kejadian gempa bumi dengan kekuatan magnitudo di bawah 3 dan tidak ada kejadian gempabumi dengan kekuatan magnitudo di atas 5,” paparnya.
Lebih lanjut Urip mengungkapkan, berdasarkan kedalamannya, gempa bumi pada periode tersebut yang termasuk gempa bumi dangkal atau di bawah 60 km) sebesar 86 persen atau 25 kejadian.
“14 persen atau 4 kejadian gempa bumi menengah dengan kedalaman 60 hingga 300 km dan tidak ada kejadian gempa bumi dalam atau di atas 300 km,” tuturnya.
Baca Juga: Cara Nonton Film Jakarta vs Everybody Full Movie, Bukan di Telegram
Dari 29 gempabumi yang terjadi, ada 1 kejadian gempa bumi yang guncangannya dirasakan di wilayah Banten.
Gempa bumi itu terjadi pada Sabtu, 19 Maret 2022, pada pukul 21:10 WIB dengan kekuatan magnitudo 4,5.
Pusat gempa bumi terletak pada koordinat 6.93 LS – 105.37 BT, tepatnya berada di laut pada jarak 37 km Barat Daya Sumur Banten dengan kedalaman 10 km.
Baca Juga: Dea OnlyFans Ditangkap Polda Metro Jaya, Okky Madasari: Penangkapan Tersebut Bisa Diperdebatkan
“Berdasarkan laporan, gempabumi ini dirasakan di wilayah Bayah, Pandeglang dengan Skala Intensitas III – IV MMI dan Anyer, Lebak dengan Skala Intensitas II MMI,” pungasnya. ***