BANTENRAYA.COM – Pasukan Rusia memberikan izin konvoi mobil untuk meninggalkan kota Mariupol, Ukraina, yang telah lama dalam pengepungan pada Senin 14 Maret 2022.
Setelah upaya selama 10 hari yang gagal, akhirnya Rusia membuka jalan bagi warga sipil untuk mengosongkan pelabuhan Mariupol.
“Pada pukul satu (11.00 GMT), Rusia membuka pos pemeriksaan dan mereka yang memiliki mobil dan bahan bakar mulai meninggalkan Mariupol menuju Zaporizhzhia,” kata Andrei Rempel, perwakilan Dewan Kota Mariupol kepada Reuters dikutip bantenraya.com.
Baca Juga: Kondektur Tangkap 2 Copet yang Biasa Beraksi di Bus Jurusan Garut-Merak
Andrei Rempel menjelaskan bahwa dalam dua jam pertama ada 160 mobil tersisa dan mungkin sudah lebih banyak.
Lebih lanjut, perwakilan Dewan Kota Mariupol yang sekarang berada di Zaporizhzhia mengungkapkan bahwa kota terus di bom oleh pasukan Rusia, tetapi tidak jalan menuju Zaporizhzhia.
“Kami tidak tahu kapan mobil pertama bisa sampai ke Zaporizhzhia karena masih ada banyak pos pemeriksaan Rusia yang harus dilewati,” ujar Andrei.
Dewan Kota Mariupol juga mengatakan bahwa konvoi telah melewati Berdyansk, sebuah kota yang dikuasai Rusia sekitar 85 km dari Mariupol.
“Ada juga konfirmasi bahwa gencatan senjata saat ini sedang berlangsung di sepanjang koridor kemanusiaan yang telah ditetapkan,” ungkapnya.
Menurut keterangan Reuters bahwa untuk mendapatkan jalan yang aman agar bantuan mencapai Mariupol dan warga sipil untuk keluar telah menjadi tuntutan utama Kyiv di beberapa putaran pembicaraan.
Semua upaya sebelumnya pada gencatan senjata lokal di daerah itu telah gagal.
Adapun pelabuhan Mariupol bagian Tenggara, yang sepenuhnya dikelilingi oleh pasukan Rusia sejak minggu pertama invasi, telah mengalami dampak kemanusiaan terburuk dari perang.
Sejak minggu pertama invasi Rusia, ratusan ribu orang mesti berlindung di ruang bawah tanah tanpa makanan, air, atau tempat berlindung lainnya.
Otoritas lokal Ukraina mengatakan sebanyak 2.500 warga sipil telah tewas sejauh ini di kota itu.
Baca Juga: Sempat Berupaya Bunuh Diri, Pelaku Pencabulan di Kabupaten Serang Meninggal di Rumah Sakit
Namun, jumlah korban yang resmi tidak dapat dikonfirmasi secara psti kebenarannya.
Kendatipun demikian, Rusia membantah bahwa serangannya menargetkan warga sipil.*


















