BANTENRAYA.COM – Identitas pelaku penendang sesajen di Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kini telah terungkap.
Sebelumnya, video pria penendang sesajen di Gunung Semeru itu viral di media sosial karena dinilai melanggar norma setempat yang akhirnya ditindaklanjuti oleh pihak berwajib.
Polres Lumajang, Jawa Timur terus melakukan penyelidikan terhadap kasus video viral penendang sesajen disertai pembuangan di Gunung semeru.
Baca Juga: Link Pengumuman Hasil AKhir Seleksi CASN Kemenparekfar atau Baparekraf 2021, Cek Namamu di Sini!
Polisi berupaya demi mengamankan pelaku tersebut, di mana mereka sampai menerjunkan tim intel dan satresrim untuk mencari pria dalam video.
Akhirnya, polisi pun menemukan titik terang terkait keberadaan pria itu. Kini pelaku penendangan sesajen di Lumajang, Jawa Timur telah terungkap identitasnya.
Pria yang viral karena menendang dan membuang sesajen di Kawasan Gunung Semeru tepatnya di Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur ini,diduga merupakan warga Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca Juga: Hal Penting yang Harus Dilakukan Usai Banjir Landa Rumah, Nomor 8 Paling Malas Dikerjakan
Aksi yang dianggap tidak bermoral dan tidak menghargai adat istiadat setempat ini pun berbuntut panjang.
Sebab, perbuatannya dinilai telah mencederai kekompakan dan kebersamaan warga Lumajang, pria tersebut dilaporkan oleh Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Perlu diketahui sebelumnya, bahwa sesajen yang disediakan di Lumajang, Jawa Timur ini merupakan tradisi lokal yang ada sejak nenek moyang.
Baca Juga: Heboh Video Ciuman, Zikry Daulay dan Ayu Aulia Didesak untuk Segera Menikah
Sehingga, GP Ansor Lumajang meminta polisi menangkap pelakunya dan diproses sesuai hukum yang berlaku.
Menanggapi aksi intoleran dengan menendang sesajen di kawasan Semeru, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta agar siapapun tidak meniru perilaku tersebut dan mencoreng adat masyarakat lokal.
Baca Juga: Serial Layangan Putus Trending Nomor Satu di 15 Negara, dari Indonesia hingga New Zealand
Sementara itu, Bupati Lumajang memastikan pria yang menendang dan mebuang sesajen di lereng Gunung Semeru ini bukanlah orang Lumajang melainkan orang luar.
Hal itu karena, jika masyarakat lokal tidak mungkin melakukan perbuatan yang menodai sikap saling menghormati antar agama.
Aksi intoleran di Gunung Semeru juga disesalkan Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah Cholil Nafis. Menurutnya, menyampaikan dakwah tidak dengan cara menistakan dan menyakiti orang lain.
Baca Juga: Miris! Dibangun dengan Anggaran Miliaran, Tiga Pasar Rakyat di Kota Cilegon Kini Kosong Melompong
Berdakwah dengan cara yang baik ialah melalui jalan perdamaian, tidak memandang rendah kepercayaan orang lain, apalagi sampai menodai adat istiadat setempat. ***



















