BANTENRAYA.COM – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, mengimbau para siswa, khususnya jenjang SD, untuk tidak memainkan gim daring Roblox.
Ia menilai, gim tersebut mengandung konten kekerasan dan kata-kata kasar yang berisiko ditiru anak-anak.
“Kalau di gim itu dibanting, itu kan tidak apa-apa. Tapi kalau main dengan temennya lalu temennya dibanting, itu jadi masalah,” kata Mu’ti dikutip bantenraya.com dari berbagai sumber, Rabu, 6 Agustus 2025.
Baca Juga: Dimyati Larang Warga Banten Ikutan Tren Kibarkan Bendera One Piece: Jangan Saingi Simbol Negara
Menurutnya, anak-anak di usia SD belum mampu membedakan adegan digital dan dunia nyata.
Ia meminta orang tua aktif mendampingi anak saat menggunakan gawai agar tidak mengakses konten yang tidak mendidik.
“Yang main blok-blok (Roblox) tadi itu jangan dimainin ya, karena tidak baik. Dampingi anak agar yang diakses itu bermanfaat dan edukatif,” ujarnya.
Baca Juga: Berkas Perkara Apoteker Apotek Gama Dilimpah ke Kejaksaan
Mu’ti juga menyoroti pentingnya literasi digital sedini mungkin agar anak-anak memiliki panduan dalam memilah informasi.
Sebagai langkah konkret, Kemendikdasmen bersama kementerian lain telah meluncurkan Program Tunas, didukung oleh PP Nomor 17 Tahun 2025 tentang Pelindungan Anak di Dunia Digital.
Mu’ti berharap, penyedia layanan digital juga ikut berperan dalam menciptakan ruang aman bagi anak.
Baca Juga: Menteri Desa Mau Tes Urin Seluruh Kades, Apdesi Banten Setuju
“Tolonglah kami dibantu, berikan anak-anak kita layanan yang mendidik, bukan yang merusak mental dan intelektual mereka,” pungkasnya.***