BANTENRAYA.COM – Pemprov Banten berupaya mengantisipasi lonjakan harga sembako di delapan kabupaten kota di Provinsi Banten menjelang masa kampanye Pilkada 2024.
Menjelang Pilkada 2024, harga sembako diprediksi akan mengalami lonjakan seperti pada pemilu sebelumnya.
Plh Sekda Provinsi Banten Virgojanti mengatakan, Pemprov Banten telah meminta Bulog untuk memastikan ketersediaan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) menjelang Pilkada 2024 yang diikuti dengan kenaikan harga sembako.
Baca Juga: Al Muktabar Belum Bisa Jawab Soal Pjs Walikota Cilegon, Baru Akan Diformulasikan: Masih Ada Waktu!
Selain itu, Pemprov Banten juga meminta PT Agrobisnis Banten Mandiri atau PT ABM (Perseroda) berkoordinasi dengan PT Wilmar untuk memproduksi beras medium.
“Kita bersama PT ABM ada kemitraan dengan PT Wilmar,” ujar Virgojanti, Rabu 4 September 2024.
Virgojanti mengungkapkan, PT Wilmar sudah menyanggupi untuk memenuhi pasokan beras medium sebanyak 100 ton per bulan. Selanjutnya, PT ABM akan melakukan hal-hal teknis untuk menyerap beras tersebut.
Baca Juga: Ma’ruf Amin Kritisi Kreativitas Masyarakat Banten, Motif Batik Khas Harusnya Bisa Dikembangkan
“Penyalurannya bisa melalui Warung Banten (Wanten-red) yang sudah terbentuk sekitar 700 titik, sehingga bisa mempercepat proses distribusi ke masyarakat,” ujarnya.
Virgojanti mengatakan, saat ini stok komoditas pangan di Provinsi Banten masih terjaga. Bahkan beberapa komoditas mengalami penurunan harga atau deflasi.
Meski demikian, Pemprov Banten akan tetap menjaga harga komoditas agar tetap stabil sampai dengan Pilkada 2024 yang akan datang.
Sementara itu, Kepala BPS Provinsi Banten Faizal Anwar mengatakan, berdasarkan catatan BPS Provinsi Banten ada sejumlah komoditas yang mengalami deflasi.
Komoditas-komoditas itu adalah tomat, telur ayam ras, bawang merah, daging ayam ras, tempe, daging sapi, sabun cair/ cuci piring, pepaya, ikan kembung/ ikan kembung/ ikan banyar/ ikan gembolo/ ikan aso-aso.
Kemudian tutup kepala/ topi, susu bubuk untuk balita, ikan selar/ ikan tude, detergen cair, bayam, sepatu anak, ikan asin layur, dan sepatu anak.
Baca Juga: Jangan Coba Main Mata Bos! Satgas Pangan Mabes Polri Pantau Langsung Penyaluran CPP di Banten
Meski demikian, sejumlah komoditas mengalami inflasi. Beberapa komoditas itu misalnya emas dan angkutan transportasi.
Faizal mengatakan, inflasi year on year Provinsi Banten pada Agustus 2024 sebesar 2,45 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,73. Sementara tingkat inflasi month to month Provinsi Banten sebesar 0,01 persen. Sedangkan tingkat inflasi year to date sebesar 1,04 persen.
Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,18 persen. Kemudian dari kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,73 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,36 persen.
“Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yeaar on year pada Agustus 2024, antara lain emas perhiasan, beras, cabai rawit, nasi dengan lauk, kopi bubuk, sigaret kretek mesin, minyak goreng, jengkol, sigaret kretek tangan, kue kering berminyak, sigaret putih mesin, bawang putih, gula pasir, bensin, bubur, dan upah asisten rumah tangga,” katanya. ***