BANTENRAYA.COM – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Serang menyayangkan pedestrian di pusat Kota Serang ditempati para pedagang untuk berjualan.
Fungsi pedestrian yang sebenarnya adalah untuk memfasilitasi para pejalan kaki, tak terkecuali di Kota Serang.
Kepala DPUPR Kota Serang Iwan Sunardi mengatakan, tujuan utama pembangunan pedestrian dapat mengubah wajah Kota Serang sebagai Ibukota Provinsi Banten.
Baca Juga: Dilantik Jadi Pj Bupati Lebak, Iwan Kurniawan Janji Bakal Benahi Kemiskinan dan Infrastruktur
“Kami menginginkan pembangunan itu masih terlihat estetika sebagai wajah Kota Serang merupakan etalase Provinsi Banten, dan ibu kota Provinsi Banten,” ujarnya, Jumat 3 November 2023.
Menurutnya, sangat wajar bila masyarakat mengeluhkan keberadaan para pedagang berada di atas pedestrian, karena keinginan masyarakat konstruksi dan estetikanya agar tetap terjaga.
“Jadi hasil pembangunan baik itu yang merupakan kewenangan provinsi oleh provinsi dan oleh kota,” kayanya.
Baca Juga: Heroik! Warga Ciruas Kabupaten Serang Diterjang Tiga Peluru Saat Gagalkan Perampokan
“Jadi keinginan masyarakat itu hasil yang sudah terbangun itu betul-betul terjaga terhadap konstruksi pembangunan dan estetikanya,” imbuhnya.
“Tidak ditempati oleh pedagang-pedagang kaki lima, dan pedagang-pedagang musiman,” jelas dia.
Iwan Sunardi mengatakan, panjang Jalan Priyayi Bendung kurang lebih 5 kilometer. Sementara total pembangunan pedestarian sepanjang 1,5 kilometer.
“Anggaran pedestrian Ki Mas Jong, RSUD, dan Djayadiningrat sekitar Rp 3 miliar,” katanya.
Baca Juga: 15 Link Twibbon Free Palestine, Berisi Full Doa Dukungan Kemerdekaan Negara Palestina
Iwan menuturkan, pihaknya selaku dinas teknis yang menangani infrastruktur berkomitmen ingin mengubah Wajah Kota Serang, karena Kota Serang merupakan etalasenya Provinsi Banten.
“Kemudian di lokasi tersebut lokasi yang berdekatan dengan pusat kota Alun-alun Kota Serang,” ungkapnya.
“Jadi kami menginginkan kondisi wilayah tersebut ingin ada perubahan, perbaikan yang lebih baik tentunya,” tutur dia.
Ia berharap pembangunan infrastruktur berupa pedestrian dan jalan dapat dinikmati masyarakat Kota Serang.
“Jadi apa yang disampaikan Pak Wali kondisi di sana biar bisa dinikmati oleh masyarakat Kota Serang,” tuturnya.
Ketika akan masuk ke area Alun-alun di sekitarnya juga bisa dinikmati oleh masyarakat Kota Serang,” ucap dia.
Baca Juga: Hampir Rampung, Segini Ruas Jalan yang Diperbaiki DPUPR Pandeglang Selama 2023
Iwan menyebutkan, Jalan Heo Tarnaya panjang hotmixnya 167 meter lebarnya 5 meter.
Ada pembangunan saluran panjangnya 326 meter. Untuk pedestriannya 326 meter lebarnya 2,2 meter nilainya Rp 895 juta.
Jalan Djayadiningrat panjangnya 610 meter lebarnya 6 meter, saluran 198 meter. Untuk pedestrian 138 meter nilainya Rp 1,5 miliar.
Baca Juga: Deretan Fakta Megawati Hangestri, Si Megatron yang Bersinar di Voli Korea Selatan
Jalan Kasemen Warung Jaud panjangnya 1100 meter, lebarnya 5 meter, nilainya Rp 3,964 miliar.
Untuk Priyayi Bendung panjangnya 839 meter, lebarnya 5 meter anggaran Rp 2,8 miliar.
Pedestrian Ki Mas Jong panjangnya 172 meter, kemudian nilainya Rp 199 juta. Pedestrian Jalan RSUD Drajat Prawiranegara panjangnya 152 meter nilainya Rp 199 juta.
Baca Juga: Deretan Fakta Megawati Hangestri, Si Megatron yang Bersinar di Voli Korea Selatan
“Pembangunan pedestrian dan jalan tadi itu tahun ini semua selesai di bulan Desember,” katanya.
Iwan Sunardi menegaskan, pihaknya konsen terhadap perbaikan-perbaikan infrastruktur.
“Baik yang sudah tertangani, ada kerusakan coba untuk pemeliharaan, yang belum akan kita tuntaskan jadi wajah kota Serang harus berubah tiap tahun. ***



















