BANTENRAYA.COM – Fenomena gerhana bulan pada Minggu, 7 September 2025 semalam rupanya turut memunculkan kembali sejumlah mitos atau kepercayaan ibu hamil di Kabupaten Lebak.
Seperti seorang ibu hamil di Kecamatan Warunggunung, Edah (48). Ia masuk ke kolong meja sambil mengenakan kain dan membalik-balik kain tersebut selama gerhana bulan berlangsung.
Hal itu ia lakukan semata mengikuti tradisi turun temurun yang diajarkan orang tua.
BACA JUGA: Meninggal Dunia di Usia 69 Tahun, Ini Jabatan Mentereng yang Pernah Diemban Edi Ariadi
“Katanya kalau enggak begitu nanti anak lahir ada tompel (noda hitam di kulit),” kata Edah, Senin, 8 September 2025.
Kendati begitu, Edah menyebut bahwa tradisi ini tidak ia dianggap sebagai kepercayaan mutlak, melainkan sudah menjadi kebiasaan turun-temurun sejak nenek moyang.
“Bukan kepercayaan ya, tapi tradisi orang tua dulu. Jadi sudah terbiasa, kalau enggak dilakukan rasanya takut, tapi kalau untuk bapak-bapak kadang ada yang salat gerhana,” tuturnya.
Meski tak percaya sepenuhnya, namun Edah memberi contoh yang terjadi pada anak kelimanya. Saat hamil, ia tak masuk ke kolong meja ketika gerhana bulan terjadi.
BACA JUGA: Pencairan Dana Program Salira oleh Pemkot Cilegon Tak Jelas, Pokmas Sebut PHP
“Saya juga enggak begitu paham. Anak saya yang kelima juga begitu, waktu itu saya enggak masuk ke kolong, akhirnya lahir ada tompel di tangan,” terang dia.
Dinkes Lebak Angkat Suara Soal Mitos Soal Ibu Hamil
Menanggapi fenomena ini, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Endang Komarudin, menegaskan bahwa tidak ada dasar medis yang membenarkan mitos gerhana bulan dapat menyebabkan kelainan pada janin.
“Secara ilmiah tidak ada bukti bahwa gerhana bulan membahayakan ibu hamil atau janin. Gerhana bulan hanyalah fenomena astronomi,” kata Endang.
Endang meminta agar masyarakat fokus pada hal yang terbukti secara medis, seperti asupan gizi seimbang, pemeriksaan kehamilan rutin, dan pencegahan penyakit demi menjaga kesehatan bayi maupun ibu yang tengah mengandung.
“Hal terpenting adalah ibu hamil harus cukup istirahat, mengonsumsi makanan bergizi, dan rutin memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan,” terangnya. ***
















