BANTENRAYA.COM – Sejak Kota Serang berdiri pada 10 Agustus 2007, predikat Kota Layak Anak (KLA) Kota Serang masih Pratama.
Untuk mewujudkan predikat KLA menjadi Madya, Pemerintah Kota (Pemkot) Serang melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Serang membangun komitmen persiapan KLA 2022 yang digelar di Hotel D’Griya, Kota Serang, Selasa 25 Januari 2022.
Pada acara tersebut ditandai dengan penandatangan komitmen yang dilakukan oleh Walikota Serang Syafrudin, kepala organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, camat se Kota Serang, lurah se Kota Serang, perwakilan Polres Serang Kota, perwakilan Kemenkumham, dan perwakilan forum anak Kota Serang.
Baca Juga: Wacana Penghapusan Honorer Menguat, Bupati Lebak iti Octavia Dorong 3.000 Honorer jadi PPPK
Syafrudin mengatakan, rapat koordinasi membangun komitmen ini persiapan KLA tahun 2022.
“Saya sampaikan bahwa Kota Serang dari tahun 2007 sampai sekarang ini penilaian dari Kementerian PPPA ini masih Pratama. Jadi belum ada peningkatan, jadi masih jauh. Jadi Kota Serang masih tertinggal dari kabupaten kota lain,” ujar Syafrudin, kepada Bantenraya.com.
Untuk mengejar ketertinggalan itu, Pemkot Serang sengaja mengundang para lurah, para camat, kepala OPD terkait, TNI-Polri, dan Kemenkumham untuk bersama-sama komitmen agar predikat KLA Kota Serang dari Pratama menjadi Madya.
Baca Juga: Carut Marut JLS Cilegon Dibongkar, Warga Keluhkan Segudang Permasalahan Ini
“Artinya penandatanganan ini sebuah konsekuensi dari para camat, para lurah. Karena ujung tombak ini adanya di kelurahan, di kecamatan. Jadi sengaja kita undang camat dan lurah,” jelasnya.
“Kemudian para kepala OPD menandatangani komitmen ini, mudah-mudahan dengan tanggung jawab kita bersama, mudah-mudahan di 2022 ini ada peningkatan menjadi Pratama,” harap Syafrudin.
Syafrudin menjelaskan, ada beberapa kendala, sehingga Kota Serang gagal meraih KLA predikat tingkat Madya. Pertama di Kota Serang ini masih ada gizi buruk, masih ada stunting.
Baca Juga: Inul Daratista Alami Memar sampai Bikin Cemas, Begini Pengakuannya
“Mungkin itu kaitanya dengan peningkatan penilaian ini belum Pratama,” ungkap dia.
Indikator penilaian KLA lainnya, kata Syafrudin, kebersihan lingkungan, karena kebersihan lingkungan kunci kesehatan.
“Lingkungan bersih akan menjadikan anak-anak kita sehat. Makanya tadi saya sampaikan masalah sampah itu menjadi tanggung jawab kita bersama, terutama menjadi tanggung jawab lurah,” terangnya.
Syafrudin pun mengklaim bahwa fasilitas publik di Kota Serang sudah ramah anak, mulai dari kantor OPD, puskesmas, rumah sakit, sekolah, karena Kota Serang sudah ada regulasinya baik di sekolah maupun kesehatan.
Baca Juga: BRI Liga 1, Persita Ingin Perbaiki Peringkat di Klasemen
“Tinggal komitmen implementasi dari masing-masing OPD, lurah, camat. Di pelayanan-pelayanan juga sudah ada kaitannya dengan ramah anak, permainan untuk anak, menyusui dan sebagainya,” pungkasnya. ***