BANTENRAYA.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Serang melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Serang menggelar Job Fair 2025.
Job Fair tahun ini disambut antusias tinggi masyarakat, karena pelaksanaannya dirangkaikan dengan Kota Serang Fair 2025.
Job Fair dan Kota Serang Fair secara resmi dibuka oleh Walikota Serang Budi Rustandi di kawasan Komplek Stadion Maulana Yusuf (MY), Ciceri, Kota Serang, Rabu 7 Agustus 2025.
Baca Juga: Jadi PR Pemkab Serang, Ratusan Penggiling Padi Belum Sertifikasi PSAT
Dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Serang Muji Rohman, Kepala Disnakertrans Kota Serang Mochammad Poppy Nopriadi, dan Kepala Dinkopukmperindag Kota Serang Wahyu Nurjamil.
Job Fair Kota Serang 2025 yang digelar selama dua hari berhasil menarik 1.911 pencari kerja. Awalnya hanya dibuka untuk 1.200 orang, namun karena antusiasme tinggi, kuotanya dilipat gandakan.
Sebanyak 30 perusahaan ikut serta, menawarkan sekitar 800–900 lowongan kerja.
Baca Juga: Tim Pencak Silat Lebak Borong 12 Emas di Kejurnas 2025, Siap Tancap Gas Menuju POPDA Cilegon
Sektor keuangan dan otomotif menjadi yang paling banyak membuka formasi. Namun, sebagian besar perusahaan berasal dari luar Kota Serang karena keterbatasan industri lokal.
“Jumlah pengangguran kita 26.686 orang. Kalau job fair ini menyerap maksimal 900 orang, dampaknya baru sekitar 3 persen,” kata Poppy.
Poppy mengakui dampak Job Fair 2025 tidak terlalu signifikan terhadap pengurangan angka pengangguran di Kota Serang.
Baca Juga: Agrowisata: Wajah Baru Kota Serang, Banten
“Kecil, tapi kami berharap ada efek lanjutan panitia job fair,” katanya.
Poppy menjelaskan, warga Kota Serang mendapat prioritas dalam kegiatan ini, dengan alokasi 90 persen kuota. Sisanya terbuka untuk warga sekitar sesuai aturan Kementerian Ketenagakerjaan.
“Jadi yang lebih diprioritaskan warga Kota Serang,” jelas dia.
Baca Juga: Lowongan Kerja PT Forisa Nusapersada Terbaru Agustus 2025, Terbuka untuk Lulusan SMA
Walikota Serang Budi Rustandi menegaskan, perlunya dukungan untuk menciptakan iklim investasi yang sehat agar peluang kerja makin terbuka.
“Jangan malah digoreng-goreng, bantu saya ciptakan iklim investasi yang baik,” tegas Budi.
Job fair ini dinilai bukan solusi tunggal, tapi bagian dari langkah awal untuk mengurangi pengangguran secara bertahap.
Baca Juga: Malam Puncak HUT SCTV 35 XtraOrdinary 2025 Kapan? Bakal Ada Ahn Hyo Seop hingga Program Spesial
“Target ke depan, setidaknya mampu menurunkan 5 persen angka pengangguran melalui kegiatan serupa dan pelatihan kerja,” tandasnya.
Ketua DPRD Kota Serang Muji Rohman mengatakan, pelaksanaan Job Fair dalam rangkaian Kota Serang Fair 2025 sebagai momentum penting untuk menekan tingginya angka pengangguran di Kota Serang.
Oleh karena itu, Job Fair harus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh masyarakat.
Baca Juga: Tawuran Terjadi Lagi di Lebak, Tiga Pelajar hingga Sajam Diamankan Polisi
“Ya, job fair ini kan tadi sudah, ini adalah sarana untuk menerima tenaga kerja yang ada di Kota Serang. Tentunya ini adalah bentuknya itu resmi dan itu dibuka, kemudian itu membutuhkan sampai 1.000 (pelamar kerja), artinya ini yang peminatnya 2.400 itu harus dimanfaatkan betul-betul oleh masyarakat Kota Serang,” ujar Muji.
Muji mengakui pengangguran di Kota Serang masih cukup tinggi. Salah satu penyebabnya adalah belum adanya kawasan industri besar yang mampu menyerap tenaga kerja lokal dalam jumlah besar.
“Ya, pengangguran di Kota Serang kan sangat tinggi, karena memang kita di satu sisi tidak ada membuka mengenai industri,” kata dia.
Baca Juga: SMPN 1 Karangtanjung dan MTSN 2 Pandeglang Juara 1 Futsal Bupati Cup
Muji mendorong Pemerintah Kota Serang segera merevisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), khususnya untuk membuka peluang pembangunan industri di wilayah tertentu.
“Angkatan kerja ini terlalu banyak ke kita, makanya saya minta kepada Wali Kota Serang untuk merevisi RTRW, untuk mengatasi salah satunya pengangguran, kemudian membuka industri besar di Kecamatan Kasemen,” katanya.
Terkait prioritas penyerapan tenaga kerja, Muji menyebut bahwa keputusan tersebut sepenuhnya menjadi domain investor.
“Ya, kalau masalah prioritas perusahaan itu tergantung daripada investor ya, gitu kan,” tandasnya. ***