BANTENRAYA.COM- Saat anak muda lain mungkin masih bingung menentukan karir hidupnya, Adi Firmansyah sudah memiliki pekerjaan yang menghasilkan pundi-pundi rupiah baginya dan juga orang lain.
Senin, 1 November 2021, Banten Raya berkesempatan untuk mewawancarai Adi Firmansyah mengenai perjalanan karirnya.
Adi Firmansyah dengan ramah dan hangat berbagi kisahnya yang mana tidak semulus seperti bayangan orang-orang.
Ceritanya dimulai sejak lulus SMA di 2015, pria yang berusia 26 tahun ini terpaksa memantapkan hati untuk memilih bekerja ketimbang melanjutkan pendidikannya. Pekerjaan pertamanya saat itu ialah sebagai cake decor di salah satu bakery.
Baca Juga: Musisi Eka Gustiwana Ungkap Ada Project Besar dengan Titi DJ dan Ashanty
“Sebenarnya dulu pengennya kuliah seni di ISI Jogja. Tapi ternyata gak diterima, jadi yaudah milih kerja,” ujarnya.
Keputusannya ini ternyata tidak bertahan lama. Baru lima bulan, Adi kembali memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya. Dia diterima sebagai mahasiswa di Universitas Pamulang.
Cerita menariknya tidak berhenti di situ saja. Baru menghadiri satu kali pertemuan di kampusnya, ternyata ada salah satu perusahaan milik negara (BUMN) yang membuka lowongan pekerjaan.
“Rezeki memang gak kemana,” katanya.
Singkat cerita, Adi diterima di perusahaan tersebut dan dia sudah ditetapkan sebagai pegawai tetap.
Mungkin bagi sebagian orang, bekerja di perusahaan milik negara adalah sebuah kebanggaan. Bagaimana tidak? Gampangnya, semua pasti sudah terjamin.
Namun pemikiran ini justru berbanding terbalik dengan pria kelahiran 1995 ini. “Saya enggak mau sebenarnya kerja begini, ini bukan passion saya,” keluhnya.
Baca Juga: Selawaktu Coffe Buka Lowongan Kerja, Buruan Daftar
Tiga bulan setelah diangkat sebagai pegawai tetap, Adi menggunakan gajinya untuk membeli kamera pertamanya seharga Rp3 juta. “Basic saya itu sebenernya ngelukis dan desain, jadi kamera ini saya beli iseng aja buat foto-foto,” katanya.
Berawal dari keisengan itu, Adi malah menyadari bahwa melukis secara nyata lewat kamera adalah hal yang menyenangkan. Kini fotografi menjadi hobi barunya. Siapa sangka, hasil foto isengnya itu ternyata malah membukakan jalan rezeki pria satu ini.
“Inget banget dulu pertama kali diminta fotoin prewedding temen, saya cuma dapet Rp150 ribu,” cerita pria yang akrab disapa Mul ini.
Baca Juga: 5 Link Twibbon Keren Hari Pahlawan dengan Semangat Membara dan Elegan untuk Foto Profil Medsos
Bagi Adi, berapa pun nominal yang dia dapat bukanlah hal yang penting. Karena dia menjalani pekerjaannya ini dari hati, dan bukan semata-mata karena uang.
Empat tahun bermain pada dua kaki, sebagai pegawai BUMN sekaligus fotografer. Waktu dan tenaga jelas terforsir lebih banyak, bahkan hingga dua kali lipat.
Sampai pada akhirnya di awal 2021, Adi memutuskan untuk resign dari perusahaannya. Bukan keputusan yang mudah memang, tapi dia merasa ini pilihan yang tepat.
“Mikirnya, kalau gue di sini terus gue gak bakal berkembang. Gue pengen bisa bermanfaat buat orang lain,” terangnya.
Baca Juga: Luas Panen Padi di Banten Menyusut 5,77 Ribu Hektare, Produksi Turun 25 Ribu Ton, Apa yang Terjadi?
Pemikiran Adi itu tidak hanya sekedar menjadi keinginan. Sekarang, keinginannya itu sudah terealisasi. Mulpict Studio adalah buah dari kegigihan dan keikhlasannya.
Banyak orang yang mungkin menyesalkan keputusan Adi ini, termasuk kedua orang tuanya. Namun dia merasa pekerjaan dan apa yang dia miliki sekarang sesuai dengan passionnya.
Adi mengaku jika keputusan yang dibuatnya ini, bukan karena dia tidak bersyukur dengan apa yang sudah dipunya, tapi dia lebih ingin meng-explore dirinya.
“Aku relain pekerjaan aku demi passion aku, mau dapet dikit pasang surut tapi aku bahagia dan menikmati,” ungkapnya.
Baca Juga: Warga Dua Desa di Patia Disuntik Vaksin Covid-19
Baru dibuka setahun, studio yang terletak di Temu Putih Cilegon ini tidak pernah sepi pelanggan. Omzetnya bisa mencapai Rp25-85 juta per bulan. Nominal ini jelas bukan nominal yang kecil.
Dibalik cerita bahagia, tentu Adi juga pernah mengalami jatuh bangun saat merintis karirnya. Kesuksesan yang Adi dapatkan sekarang, tidak semata-mata datang dengan gampangnya.
Adi bercerita, sebelum mendirikan studio fotonya sendiri, dia lebih dulu bekerja sama dengan temannya dalam bidang yang sama.
Baca Juga: Manfaat Bee Pollen Lebah kata dr Zaidul Akbar Bisa Menyembuhkan Impotensi dan Bikin Awet Muda
Sayangnya, bisnis itu tidak berlanjut. Selain karena pengkhianatan yang didapat, Covid-19 juga menjadi penyebab collapsenya usaha mereka.
Tanpa penjelasan dari rekannya, Adi tiba-tiba didepak dari bisnis tersebut. Hal itu tentu membuat Adi merasa terpuruk. “Bahkan sampai punya niatan bunuh diri waktu itu, bener-bener titik terendah,” ceritanya sedih.
Cerita kelamnya itu tentu menjadi pembelajaran berharga untuknya. Support dari orang tua dan teman-teman dekatnya saat itu adalah obat paling mujarab. “Sakit hati pasti, tapi Adi gak mau terus dengerin dan peduliin mereka,” tegasnya.
Baca Juga: Ini Makna dan Filosofi Logo Peringatan Hari Pahlawan 10 November 2021
Akan ada pelangi setelah hujan, itulah gambaran kisah fotografer muda ini. Nyatanya setelah titik terendahnya itu, dirinya makin dikenal dan makin menginspirasi banyak orang.
Adi berpesan kepada mereka yang belum berani mengambil langkah untuk mengikuti passionnya, supaya terus yakin dengan kemampuannya.
“Please percaya sama tangan, kaki, dan kepala lo. Segala sesuatu yang lo yakini bisa pasti akan dipermudah,” tegasnya.
Baca Juga: Ini Makna dan Filosofi Logo Peringatan Hari Pahlawan 10 November 2021
Pria yang juga menggeluti bisnis jual beli handphone ini, memiliki satu keinginan yang sangat mulia. Dia ingin memiliki komunitas fotografi yang beranggotakan anak-anak yatim piatu.
“Itu yang jadi kepengenan aku dari dulu. Insya Allah semoga segera terwujud,” harapnya. ***

















