BANTEN RAYA.COM – Acara Budaye Cilegon Fest and International Folk Arts dipastikan digelar tanpa adanya Event Organizer (EO). Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Cilegon dalam menyelenggarakan event tersebut hanya mengajak kolaborasi komunitas dan pegiat seni dan budaya di Kota Cilegon.
Diketahui, event internasional tersebut akan diikuti 4 negara lainnya yakni Brunei Darussalam, Malaysia, India, dan Korea Selatan. Di mana, para perwakilan negara sahabat akan menampilkan kebudayaanya dan saling bertukar kebudayaan.
Kepala Dindikbud Kota Cilegon Heni Anita Susila menjelaskan, event besar yang akan digelar pada 6 Juli sampai 11 Juli Agustus 2025 tersebut seluruhnya digarap Dindikbud Kota Cilegon dengan melibatkan komunitas.
“Kalau EO tidak ada anggarannya. Jadi digarap sendiri dengan melibatkan komunitas seni budaya, termasuk juga UMKM,” katanya, Senin (28/7).
Heni menjelaskan, semua persiapan sudah dimatangkan. Bahkan pada H-2 yakni pada 4 Agustus 2025 nanti dipastikan akan ada konfrensi pers yang digelar Bersama dengan International Council of Organizations of Folklore Festivals and Folk Arts (CIOFF) Indonesia atau biasa dikenal Dewan Internasional Organisasi Festival Cerita Rakyat dan Seni Rakyat.
Baca Juga: ASN Luar Pemprov Banten Berpeluang Isi Jabatan Eselon II
“Nanti akan dengan CIOFF tanggal 4 (Agustus-red) akan ada konfrensi pers. Di sana nanti akan disampaikan berbagai informasi terkait dengan kegiatan,” jelasnya.
Heni menyatakan, sebagaimana yang sudah disampaikan dalam berbagai kesempatan tujuan adanya event tersebut, selain pertukaran budaya juga agar berbagai budaya yang dimiliki masyarakat Kota Cilegon bisa dilihat dengan sangat luar seluruh dunia.
“Ini tentu karena kami ingin kebudayaan yang ada bisa dilihat dan disampaikan kepada dunia. termasuk juga bisa saling bertukar budaya,” paparnya.
Sebelumnya, Wakil Walikota Cilegon Fajar Hadi Prabowo menyampaikan, selain manfaat dari pertukaran budaya lokal Kota Cilegon dengan 4 negara lainnya. Paling, luar biasa yakni pertukaran ekonomi yang akan terjadi.
“Pertukaran ekonomi, CFD (pedagang-red) tidak ada yang pasti akan dilibatkan mulai dari sini (Kantor Walikota Cilegon-red) sampai dengan rumah dinas. Ini bisa pertukaran ekonomi luar biasa.
Fajar menjelaskan, dengan adanya Budaye Cilegon Fest and International Folk Arts, Kota Cilegon tidak hanya akan dikenal sebagai kota industri yang didalamnya hanya kelas pekerja saja. Namun, Cilegon dimata dunia bisa menunjukan budaya dan kesenian lokalnya.
“Kota Cilegon bukan hanya kota industri tapi juga kota budaya yang akan ditunjukan. Tidak hanya terkenal kota industri dengan working class tapi juga budayanya juga,” ujarnya.
Soal kemeriahan yang akan dihadirkan, jelas Fajar, pastinya akan sangat meriah. Sebab, event kebudayaan yang sekarang dilakukan skalanya lebih besar dari sebelumnya.
“Agenda pertama tari disana masyarakat akan menilai. Nanti diakhir akan luar biasa tumpah ruahnya. Itu nanti delegasi (negara luar-red) kita ajarin dan menunjukan. pertukaran budaya nantinya,” pungkasnya. (***)

















