BANTENRAYA.COM – Gelaran Gembrung Budaye dan Internasional Folk Arts pada 7 sampai 11 Agustus 2025 dipastikan tanpa anggaran APBD alias Non Budgeter.
Hal itu dipastikan Wakil Walikota Cilegon Fajar Hadi Prabowo yang memastikan anggaran akan diambil dari CSR dan dana pribadi miliknya.
Gelaran Gembrung Budaye dan International Folk Arts sendiri merupakan gelaran budaya dan seni yang akan dihadiri sebanyak 5 negara asing yakni Polandia, India, Korea Selatan, Rusia dan Rumania.
Di mana, Indonesia akan diwakili Kota Cilegon menampilkan budaya dan seni tari asal Cilegon.
Fajar menjelaskan, Cilegon harus tampil bukan hanya sebagai penonton saja dalam kebudayaan dan seni.
Baca Juga: Andra Soni Klaim Sekolah Gratis Bisa Hilangkan Budaya Titip Menitip saat Penerimaan Siswa
Untuk itu, dengan gelaran tersebut adalah kolaborasi menonjolkan budaya Cilegon ke mata dunia, termasuk kolaborasi bukan hanya penari negara asing saja yang memperlihatkan ke sekolah-sekolah, tapi para siswa juga akan menunjukan tari nya kepada para tamu negara asing.
“Kita bisa menjadi tuan rumah ini tanpa APBD dan akan dibantu CSR dan jika harus saya sendiri kenapa enggak juga. Saya capek Cilegon jadi partisipan dan undangan saja. Ini sudah saatnya tampil dan ini dari Cilegon akan tampil. Cilegon juga ingin mengundang dan menunjukan yang terbaik,” katanya, Kamis, 5 Juni 2025.
Gembrung budaye dan Internasional Folk Arts sendiri, imbuh Fajar akan dikolaborasikan dengan International Council of Organizations of Folklore Festivals and Folk Arts atau Cioff.
“Ini kolaborasi bagaimana menonjolkan budaya lokal Cilegon ke mata dunia, tidak hanya penari negara asing memperlihatkan, Jadi kita juga memperlihatkan,”
Baca Juga: Dua RSUD Belum Berfungsi, Pemprov Banten Kembali Wacanakan Bangun RSUD Cibaliung
Fajar menegaskan, berbagai persiapan harus dengan matang dilakukan, sehingga semuanya bisa berjalan dengan sangat baik selama pelaksanaan berjalan.
“Kami minta Dindikbud Cilegon secara serius menyiapkan dan mematangkan persiapannya. Semuanya harus siap,” imbuhnya.
Dalam acara nanti selama 4 hari, jelas Fajar, pihaknya akan memastikan tidak akan ada kemacetan dan gangguan terhadap aktivitas masyarakat, meski nantinya akan ada kirab budaya, serta event golok day.
“Akan ada kirab budaya dari alun-alun memutar ke landmark serta golok day. Kami pastikan ini tidak akan macet dan mengganggu pengguna jalan,” jelasnya.
Selain pelaku seni dan budaya dari 5 negara, Fajar mengungkapkan, dalam acara tersebut akan juga diundang para legenda budaya di Indonesia.
Termasuk diharapkan pada petinggi dari kementerian baik budaya serta kementerian pariwisata bisa hadir.
“Insya Allah akan mengundang tamu dari menteri kebudayaan, pariwisata dan juga ada diundang legendaris pelaku seni dan budaya di indonesia,” ungkapnya.
Sementara itu, Presiden Cioff Indonesia Said Rahmat mengatakan, adanya gelaran internasional tersebut akan memberikan dampak positif.
Hal itu patut menjadi bagian kegiatan internasional dan dipublikasikan kepada internasional.
“Cilegon sebagai kota industri mampu melakukan acara budaya yang sangat besar. Hal ini akan dilihat karena ini kegiatan internasional yang terpublikasi secara internasional,” pungkasnya.***

















