BANTENRAYA.COM – Sebanyak dua puluh lima dosen lintas program studi Universitas Banten Jaya (Unbaja), yaitu Prodi Informatika, Sistim Informasi, PPKN, Akuntansi, Teknik Lingkungan, Teknik Sipil dan Teknik Industri, melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) Lebak Denok, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon.
Kegiatan ini berlangsung pada akhir pekan dengan mengusung tema Peningkatan Teknologi Tepat Guna di Posyantek Lebak Denok, yang berfokus pada penguatan kapasitas pemuda dan edukasi ramah lingkungan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi kerja sama antara Unbaja dan Posyantek Lebak Denok, yang telah terjalin melalui nota kesepahaman (MoU).
Baca Juga: DPRD Banten Terima Usul Raperda RPJMD, Ada Delapan Janji dan 24 Program Prioritas
Salah satu capaian penting dari kolaborasi ini, adalah diterimanya proposal inovasi teknologi tepat guna pemanfaatan limbah styrofoam untuk infrastruktur jalan, oleh Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Republik Indonesia melalui skema pendanaan PKM tahun 2025 ini.
Proposal tersebut diajukan oleh tim peneliti Unbaja Telly Rosdiyani, Frebhika Sri Puji Pangesti, Euis Amilia dari Prodi Teknik Sipil dan Teknik Lingkungan. Program tersebut akan mulai diimplementasikan di Kelurahan Lebak Denok.
Proyek ini bertujuan mendukung peningkatan kualitas jalan lingkungan sekaligus menjawab persoalan limbah styrofoam yang sulit terurai.
Baca Juga: Young Lex Niat Pensiun dari Musisi, Bidang ini yang Bakal Ia Geluti Selanjutnya
Telly Rosdiyani, Koordinator Bidang Penelitian dan Pengabdian Unbaja, menjelaskan bahwa keberhasilan pendanaan ini menjadi bukti sinergi antara akademisi dan masyarakat dalam menciptakan solusi teknologi yang tepat guna, aplikatif, dan berkelanjutan.
“Kami melihat bahwa Kelurahan Lebak Denok memiliki potensi besar dalam penerapan inovasi teknologi tepat guna,” katanya, kemarin.
“Pendanaan dari Kemendikti Saintek ini, lanjutnya, menjadi langkah awal agar kolaborasi bisa terus diperluas, terutama dalam penguatan infrastruktur dan edukasi berbasis teknologi,” sambung Telly.
Baca Juga: Umur Harapan Hidup di Banten Meningkat, Tangsel Paling Tinggi, Pandeglang Tertinggal
Kegiatan pengabdian diikuti oleh 45 peserta, lanjutnya, yang terdiri dari kader Posyantek, pemuda-pemudi, serta masyarakat non-formal yang memiliki minat terhadap teknologi informasi dan isu lingkungan.
“Kegiatan dilaksanakan di Aula Kelurahan Lebak Denok dan Laboratorium Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Cilegon, ucapnya.
Ia menjelaskan, pelatihan yang diberikan meliputi pembuatan website komunitas berbasis blog serta edukasi dan sosialisasi pembuatan eco-enzyme dari limbah dapur.
Baca Juga: Banten Krisis Hewan Kurban, Dinas Pertanian Siapkan Program Gembala Massal
Website komunitas ini dirancang sebagai media komunikasi warga untuk menyebarluaskan informasi kegiatan, potensi lokal, serta perkembangan teknologi tepat guna yang dikembangkan di Posyantek. ***