BANTENRAYA.COM – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar kegiatan Bedah Musik Kebangsaan untuk Sosialisasi Nilai-Nilai Pancasila. Bedah Musik Kebangsaan tahun 2021 akan dilaksanakan di empat wilayah yaitu Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera Utara.
Sebelumnya pada tahun 2020 Bedah Musik Kebangsaan dilaksanakan di Kampus UI Depok dan Universitas Padjajaran, Bandung.
Plt. Sekretaris Utama BPIP Karjono mengatakan, mengawali Bedah Musik Kebangsaan tahun ini untuk Banten digelar di Auditorium Kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa di Serang, Banten, pada Kamis, 23 September 2021.
Baca Juga: Menko Airlangga Dorong Industri Musik Lebih Kreatif untuk Kembangkan Musik Berbasis Digital
“Kegiatan ini bertujuan menyosialisasikan dan menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda melalui media musik,” katanya.
Karjono mengatakan, musik adalah instrumen universal yang sangat efektif dijadikan alat penyampaian pesan. Bahkan, musik juga diyakini dapat menjadi media untuk melakukan internalisasi nilai-nilai kepada pendengarnya.
Pelaksana kegiatan ini adalah BPIP dan bekerja sama dengan Sinergy for Indonesia dan Indonesia Care. Kolaborasi antara Sinergy for Indonesia dan Indonesia Care telah menelurkan satu album musik bertema kebangsaan berjudul Nyanyian Rumah Indonesia.
Sinergy for Indonesia adalah komunitas anak muda yang fokus dalam gerakan membangun
semangat kebangsaan. Komunitas ini diinisiasi oleh Ahmad Doli Kurnia Tandjung yang juga merupakan produser eksekutif sekaligus penulis lirik salah satu lagu yang ada dalam album Nyanyian Rumah Indonesia.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 dan PPKM, Pelaku Seni Musik Kehilangan Job Sampai Tidak Bisa Makan Tiga Hari
Indonesia Care adalah satu gerakan sosial yang dimotori oleh artis musik, pekerja seni dan praktisi dari berbagai bidang yang memiliki satu visi bersama untuk peduli dengan kondisi kebangsaan.
Salah satu inisiator Indonesia Care adalah Pay Burman yang dikenal sebagai gitaris band BIP dan produser musik yang telah menciptakan banyak sekali karya musik hits di Indonesia.
Adapun artis musik yang tampil di antaranya adalah Shanna Shannon, Conrad Good
Vibration, dan Slag Band. Mereka akan membawakan lima lagu bertema kebangsaan dengan tiga di sntaranya adalah lagu nasional yang telah diaransemen ulang di antaranya adalah Anak Negeri (ciptaan Ahmad Doli Kurnia dan Pay Burman), Rayuan Pulau Kelapa, Bangun Pemudi Pemuda, Dari Sabang Sampai Merauke, dan Indonesia Rumah Kita.
Kegiatan akan dilangsungkan dengan format seminar hybrid dengan mengundang 50 orang
partisipan.
Plt Sekretaris Utama BPIP Karjono mengatakan, sesuai arahan Presiden Jokowi, Pancasila dibumikan tidak semata-mata dengan teori, tapi dengan praktik. BPIP bisa mensosialisasikan Pancasila dengan musik, dengan olahraga, kuliner, dan lain-lain.
“Artinya jangan serius-serius,” katanya.
Karena itu pihaknya menggandeng generasi milenial, para mahasiswa di kampus, yang nanti akan menjadi estapet pucuk pimpinan negeri agar ketika menjadi pemimpin negeri memahami Pancasila dengan baik dan berperilaku dengan baik.
“Kalau yang pinter banyak, tapi belum tentu mereka benar. Padahal itu yang utama,” katanya.
Baca Juga: Mengenal Dogdog, Alat Musik Asal Banten Selatan
Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengatakan, DPR, terutama Komisi II, memberikan dukungan penuh kepada BPIP yang berusaha membumikan nilai-nilai Pancasila di masyarakat, khususnya kelompok milenial. Sebab anak muda ini yang menggaransi Indonesia ke depan.
“Kalau dari sejak dini, mahasiswa kalau dipertahankan terus membawa nilai Pancasila ini, selain semakin maju tapi bisa mempertahankan kelestarian nilai-nilai Pancasila yang membedakan negara kita dengan yang lain,” katanya.
Doli mengatakan, menanamkan nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan dengan menyasar sebanyak mungkin kelompok. Mungkin saja masuk pesantren, SMA, dan kalangan masyarakat yang lain.
Rektor Untirta Fatah Sualiman mengatakan, Bedah Musik Kebangsaan adalah upaya menyampaikan nilai kebangsaan sesuai kebutuhan zaman sehingga tidak membosankan.
“Saya kira malah menyentuh sekali dengan melakukan revew,” katanya.
Baca Juga: Gelar Musik Amal, Kelompok Penyanyi Jalanan dan Harfa Kumpulkan Donasi Rp1,8 Juta untuk Palestina
Misalnya, kata Fatah, lagu karya Ismail Marzuki yang dibawakan dalam kegiatan ini nilai bobot nasionalismenya malah bertambah, tapi disampaikan dengan kemasan genre modern. Dia yang sudah tua pun mengaku jadi suka.
“Tadi rock-nya keren,” katanya. ***