BANTENRAYA.COM – Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam penggunaan listrik adalah isu penting, terutama di wilayah pedesaan yang sering kali kurang memahami standar instalasi listrik yang aman.
Menyadari hal ini, Kelompok 3 Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Program Studi Elektro Universitas Pamulang (UNPAM) Serang mengambil langkah konkret.
PKM digelar dengan mengadakan program Sosialisasi K3 Listrik untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan listrik di Desa Kadudodol, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang.
Baca Juga: When The Phone Rings Episode 6 Sub Indo: Spoiler dan Link Nonton Full Movie
Kegiatan PKM ini dilaksanakan di Kampung Sampalan, Desa Kadudodol, pada tanggal 27 hingga 28 Juli 2024.
Program ini tidak hanya memberikan edukasi kepada warga, tetapi juga membantu mereka menerapkan praktik K3 listrik dalam kehidupan sehari-hari guna mencegah potensi bahaya listrik.
Penggunaan listrik yang tidak sesuai standar dapat menimbulkan berbagai risiko, seperti korsleting, kebakaran, hingga kecelakaan yang membahayakan nyawa.
Baca Juga: Bejad! Pria di Bekasi Lecehkan Anaknya Sejak SD, Kini Hamil 7 Bulan
Berdasarkan survei awal yang dilakukan, ditemukan bahwa banyak rumah di Desa Kadudodol masih menggunakan kabel yang tidak berstandar SNI, serta tidak dilengkapi komponen pengaman seperti MCB (Miniature Circuit Breaker) atau grounding.
Melalui program ini, Kelompok 3 UNPAM bertujuan untuk:
1. Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya listrik yang tidak aman.
Baca Juga: Film Horor Terbaru ‘Ketindihan’ Tayang Awal Januari 2025, Berikut Sinopsis dan Jadwal Tayang
2. Membantu warga mengenali kondisi instalasi listrik yang berisiko.
3. Mendorong penerapan standar PUIL 2000 untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman.
Program ini terdiri dari beberapa tahapan utama, yaitu:
1. Survei Awal dan Identifikasi Masalah
Baca Juga: PNM Liga Nusantara Resmi Bergulir, Partai Pembuka Memertemukan Sumut FC vs PSDS Deli Serdang
Tim mahasiswa melakukan survei lapangan untuk memahami kondisi instalasi listrik di Kampung Sampalan. Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar instalasi listrik di rumah warga belum memenuhi standar keamanan, seperti sambungan kabel yang longgar dan penggunaan stopkontak yang sudah usang.
2. Sosialisasi dan Edukasi Warga
Dalam sesi sosialisasi, tim menyampaikan materi yang mencakup:
– Pengertian dan pentingnya K3 listrik
– Langkah-langkah sederhana untuk mencegah bahaya listrik, seperti menghindari penyambungan terlalu banyak alat elektronik pada satu stopkontak.
– Pentingnya menggunakan kabel berstandar SNI serta melakukan pemeriksaan instalasi secara berkala.
Edukasi diberikan melalui presentasi interaktif, simulasi praktik langsung, dan pembagian brosur panduan keselamatan listrik. Pendekatan ini bertujuan agar warga lebih mudah memahami dan menerapkan K3 listrik di rumah masing-masing.
Baca Juga: Lansia Tuna Netra dan Daksa di Kecamatan Mancak Kabupaten Serang, jadi Prioritas Penerima BLT DD
3. Implementasi dan Perbaikan Instalasi
Sebagai bentuk implementasi, tim mahasiswa juga membantu warga memperbaiki instalasi listrik yang berisiko. Misalnya, mengganti kabel yang sudah tidak layak dengan kabel berstandar SNI, serta memasang MCB di beberapa rumah yang sebelumnya tidak memiliki pengaman listrik.
Program Sosialisasi K3 Listrik ini mendapat sambutan hangat dari warga. Ibu Ningsih, salah satu warga Desa Kadudodol, menyampaikan rasa terima kasihnya, “Sebelumnya saya tidak tahu kalau kabel di rumah saya sudah rapuh dan berbahaya. Terima kasih kepada adik-adik mahasiswa yang telah membantu memperbaikinya.”
Baca Juga: Cara Daftar Driver Taxi Listrik Xanh SM, Potensi Penghasilan Rp8 Juta Per Bulan
Selain meningkatkan keselamatan, kegiatan ini juga memberikan rasa tenang kepada warga.
Mereka kini memahami cara mengelola listrik di rumah dengan lebih baik, sehingga risiko kecelakaan akibat listrik dapat diminimalkan.
Kelompok 3 PKM UNPAM Prodi Elektro berharap program ini menjadi awal perubahan besar di Desa Kadudodol.
Baca Juga: Pemprov Klaim Angka Pengangguran di Banten Terus Merosot Tajam!
Dengan meningkatnya kesadaran warga, risiko kecelakaan akibat listrik dapat ditekan, dan standar keamanan listrik di desa ini dapat terus ditingkatkan.
Program ini menunjukkan bagaimana mahasiswa dapat berperan sebagai agen perubahan yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Diharapkan ke depannya, program serupa dapat diterapkan di desa-desa lain yang menghadapi permasalahan serupa, sehingga lebih banyak masyarakat yang merasakan manfaat dari penerapan K3 listrik.















