BANTENRAYA.COM – Kelompok 08 Kuliah Kerja Mahasiswa atau KKM Universitas Bina Bangsa atau Uniba, mendorong masyarakat untuk menggunakan briket arang sebagai alternatif bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
Elsa Savitri, Penanggungjawab Bidang Sosial Budaya KKM Uniba menyampaikan, inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi dampak negatif penggunaan bahan bakar fosil, dan mempromosikan solusi yang lebih sehat bagi masyarakat.
“Pembuatan briket arang tidak hanya menawarkan solusi energi yang lebih bersih, tetapi juga membantu mengurangi emisi karbon dan polusi udara yang berdampak pada kesehatan masyarakat. Dengan mengalihkan penggunaan dari bahan bakar fosil ke briket arang, kita berkontribusi pada penciptaan lingkungan yang lebih sehat dan aman,” katanya.
Ia menjelaskan, briket arang yang dibuat dari bahan baku limbah biomassa, seperti tempurung kelapa dan limbah kulit durian. Adapun ketahanan briket arang ini bisa mencapai 2 jam 30 menit.
Baca Juga: Kelompok 46 KKM Uniba Kampanyekan Literasi dengan Perpustakaan Keliling di Kepuh Kota Cilegon
“Saya berharap dengan penggunaan briket arang ini bisa mengurangi ketergantungan pada bahan bakar yang berpolusi. Produk ini juga menawarkan efisiensi yang lebih tinggi dan pembakaran yang lebih bersih dibandingkan dengan arang tradisional,” ujarnya.
Dosen Pembimbing Lapangan, Rani Septiani Sukandar mengatakan, kegiatan ini salah satu program kerja Kelompok 08 KKM Uniba yang mencakup pelatihan dan workshop bagi pelaku usaha kecil dan menengah, serta komunitas lokal untuk meningkatkan kapasitas produksi dan penggunaan briket arang.
“Kami berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat melalui program pelatihan ini, agar mereka dapat memproduksi briket arang dengan standar kualitas tinggi dan memanfaatkan potensi ekonomi dari produk ini,” ungkapnya.
Inisiatif ini diharapkan tidak hanya berdampak positif pada kesehatan dan lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dengan menciptakan peluang kerja baru, dan mendukung pertumbuhan industri ramah lingkungan di tingkat lokal.
Tidak hanya itu, lanjutnya, Kelompok 08 KKM Uniba juga mengajak lembaga lainnya untuk melaksanakan serangkaian program sosialisasi, dan pelatihan untuk mendukung produksi dan penggunaan briket arang.
“Program ini mencakup penyuluhan tentang manfaat kesehatan, teknik pembuatan briket arang, dan cara mengintegrasikannya ke dalam kegiatan sehari-hari. Dengan inisiatif ini, kami berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menggunakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi dampak kesehatan negatif dari polusi udara,” imbuhnya.***