BANTENRAYA.COM – Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Kelompok 66 yang sedang melakukan Kuliah Kerja Mahasiswa melaksanakan kegiatan sosialisasi penanganan stunting dan demam berdarah di Desa Cigeulis, Kecamatan Cigeulis, Pandeglang.
Kegiatan dilaksanakan dengan mengusung tema “Sosialisasi Stunting dan Demam Berdarah dalam menjaga Pola Hidup Berkualitas Menuju Generasi Emas”.
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah membangun kesadaran warga Desa Cigeulis terkait penanganan stunting dan kasus demam berdarah yang marak terjadi.
Baca Juga: Marry My Husband Episode 9, 10, dan 11: Link Nonton Sub Indo dan Jadwal Tayang hingga Tamat
Perwakilan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Cigeulis, Encep mengatakan bahwa persoalan stunting dan demam berdarah menjadi issue yang harus diatasi bersama.
Beliau juga menekankan pentingnya peran mahasiswa selaku penggerak perubahan dan diharapkan mampu menyuarakan kebutuhan masyarakat Desa Cigeulis.
“Saya sangat berharap mahasiswa juga dapat terlibat dalam proses penanganan masalah stunting dan demam berdarah dan menjadi penyambung lidah rakyat kepada pemerintah setempat,” katanya, Selasa, 23 Januari 2024.
Baca Juga: Pohon Tumbang di Kebonsari Timpa Pengendara Motor Ini Kronologisnya
Acara ini pun turut dihadiri oleh Ibu Camat Desa Cigeulis, Heni Herawati. Beliau menyampaikan apresiasinya kepada mahasiswa dan tim kesehatan yang telah berinisiatif memberikan edukasi yang sangat penting ini.
Pemateri kegiatan ini berasal dari UPT Puskesmas Cigeulis yang diwakili oleh Shelse Gustima Guryono, S.Gz dan Faisal Nurudin, SKM.
Dalam catatannya, Shelse Gustima Guryono, S.Gz memberikan informasi terkait definisi stunting, penyebab, pemaparan isi piringku dan cakupan-cakupan terkait dengan pencegahan stunting.
Baca Juga: Gus Mus Soroti Kiyai yang jadi Tim Sukses Calon Presiden: Padahal Hampir Jadi Wali
Sedangkan materi kedua yang disampaikan oleh Faisal Nurudin SKM berfokus pada langkah-langkah penanganan dan pencegahan demam berdarah, serta pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai upaya preventif.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif, dimana warga Desa Cigeulis dapat langsung berdialog dan mendapatkan klarifikasi mengenai isu-isu kesehatan yang menjadi perhatian mereka.
Selain itu, sebagai bagian dari upaya untuk mendukung kesejahteraan warga, kelompok 66 juga mengadakan pembagian sembako kepada Keluarga Resiko Stunting yang terdata di Posyandu Desa Cigeulis dan Puskesmas Cigeulis.
Baca Juga: Gak Bahaya Tah? Anak SMA Rela Tinggalkan Kelas Demi Ikut Desak Anies
Pembagian sembako ini diharapkan dapat memberikan gambaran makanan yang seimbang sesuai dengan anjuran isi piringku.
Program pembagian sembako ini direspon positif oleh masyarakat, dan menjadi bukti nyata dari komitmen mahasiswa dalam memberikan kontribusi sosial yang berkelanjutan.***